Jawa TimurLingkungan

Hari Keanekaragaman Hayati 2025, DLH Mojokerto Gencarkan Aksi Hijau dan Literasi Lingkungan

×

Hari Keanekaragaman Hayati 2025, DLH Mojokerto Gencarkan Aksi Hijau dan Literasi Lingkungan

Sebarkan artikel ini
DLH Mojokerto tanam pohon peringati Hari Keanekaragaman Hayati 2025

Mojokerto, LenteraInspiratif.id – Dalam rangka menyambut Hari Keanekaragaman Hayati 2025 yang jatuh pada 22 Mei, Dinas Lingkungan Hidup (DLH) Kota Mojokerto menggencarkan sejumlah program aksi lingkungan untuk memperkuat kesadaran masyarakat terhadap pentingnya pelestarian hayati dan lingkungan berkelanjutan.

 

Kepala DLH Kota Mojokerto, Amin Wachid, menyampaikan bahwa momentum ini menjadi dorongan untuk menguatkan keterlibatan masyarakat melalui program-program berbasis komunitas. Di antaranya, Sekolah Adiwiyata, Kelurahan Berseri, hingga Program Kampung Iklim (ProKlim).

 

“Ini bukan sekadar seremonial. Kami mendorong agar sekolah, kelurahan, dan komunitas menjadi motor penggerak edukasi lingkungan,” ujarnya, Kamis (22/5/2025).

 

Program-program tersebut meliputi penghijauan, optimalisasi pekarangan untuk pertanian rumah tangga, serta pelestarian flora dan fauna lokal. Pengelolaan sampah juga menjadi perhatian utama dalam mewujudkan lingkungan kota yang bersih dan sehat.

 

Tanam 430 Pohon Sepanjang 2024

 

Sebagai bagian dari aksi nyata, DLH Kota Mojokerto telah menanam 430 pohon di berbagai titik strategis sepanjang tahun 2024. Jenis pohon yang ditanam antara lain glodokan, ketapang kencana, mahoni, sono kembang, dan tabebuya. Penanaman dilakukan di taman kota, pinggir jalan, dan area publik lainnya.

 

“Penanaman pohon ini tidak hanya memperindah kota, tapi juga penting untuk menyerap polusi dan meningkatkan kualitas udara,” tambah Amin.

 

Literasi Lingkungan Lewat Eco Brain

 

Peringatan Hari Keanekaragaman Hayati tahun ini juga diwarnai dengan lomba cerdas cermat bertajuk “Eco Brain” yang melibatkan pelajar SMP se-Kota Mojokerto. Lomba ini bertujuan menanamkan kesadaran sejak dini tentang pentingnya menjaga bumi.

 

Urban Farming dan Gerakan Tanam Pohon

 

Pemkot Mojokerto juga menggandeng Kelompok Wanita Tani (KWT) untuk mengembangkan urban farming di 18 kelurahan dengan metode hidroponik. Selain itu, aksi penanaman pohon massal terus digalakkan dengan melibatkan sekolah, warga, dan pelaku usaha.

 

“Kolaborasi lintas sektor ini menjadi kunci utama keberhasilan dalam menjaga kelestarian lingkungan,” pungkas Amin. (Roe/adv)

 

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *