Jawa TimurPendidikan

Terapkan Kurikulum Merdeka Belajar, Siswa di Kota Mojokerto Tak Lagi Ada PR dari Sekolah

×

Terapkan Kurikulum Merdeka Belajar, Siswa di Kota Mojokerto Tak Lagi Ada PR dari Sekolah

Sebarkan artikel ini
PR
Walikota Mojokerto, Ika Puspitasari saat saat memberikan motivasi kepada siswa.

LenteraInspiratif.id | Mojokerto – Para siswa di Kota Mojokerto bakal bebas dari pekerjaan rumah (PR). Hal itu menyusul penerapan kebijakan kurikulum merdeka yang dicanangkan oleh Mendikbudristek RI, Nadiem Makarim.

 

Wali Kota Mojokerto Ika Puspitasari mengatakan, kebijakan ini bertujuan agar siswa memiliki waktu untuk melakukan kegiatan yang dapat menunjang minat dan bakat. Selain itu, para siswa diharap mampu berinteraksi dan bersosialisasi dengan lingkungannya.

 

 

“Meski tidak lagi memberikan PR kepada anak-anak, namun seluruh materi pembelajaran akan difokuskan selama mereka berada di sekolah,” terangnya saat ditemui usai meninjau pelatihan membuat batik di Gedung Workshop Alas Kaki, Surodinawan, Kamis (27/10).

 

Dalam penerapan kurikulum merdeka belajar ini, nantinya para siswa juga diajak kegiatan outing class. Diantaranya, berkunjung ke telecenter palapa di Mall Pelayanan Publik Gajah Mada, kontainer baca yang ada di lima loaksi rekreatif, kunjungan edukasi ke selasar Rumah Rakyat, Masjid Jami’ Al – Fattah, klenteng Hok Sian Kiong, museum gubug wayang, hingga sekolah Soekarno kecil.

 

 

“Ruhnya program merdeka belajar adalah demikian, bagaimana siswa ini dapat mengembangkan potensi berdasarkan kreatifitas individu,” jelasnya.

 

 

Sementara di lokasi berbeda, Kepala Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Kota Mojokerto Amin Wachid menuturkan penghapusan PR bukan berarti para siswa tidak belajar di rumah, mereka akan tetap belajar di rumah berdasarkan minat masing-masing.

 

 

“Tetap ada materi yang harus diselesaikan namun bukan dalam bentuk PR, nantinya akan dilakukan evaluasi di setiap minggunya kepada guru kelas masing-masing,” ujarnya.

 

 

Amin juga menjelaskan bahwa penerapan lima hari sekolah atau full day school di jenjang SD dan SMP Negeri di Kota Mojokerto sudah mulai diterapkan di tahun ajaran baru 2018-2019 lalu. Lima hari sekolah ini tujuannya yakni Penguatan Pendidikan Karakter (PPK) yang digagas Kemendikbud saat itu. (Roe/adv)

Print Friendly, PDF & Email

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *