Jawa Timur

Sampel Kerangka Manusia di Situs Kumitir Dikirim ke Australia Untuk Diteliti

×

Sampel Kerangka Manusia di Situs Kumitir Dikirim ke Australia Untuk Diteliti

Sebarkan artikel ini
Arkeolog Temukan Kerangka Manusia di Situs Kumitir Saat Eskavasi Bikin Merinding
kerangka manusia di situs kumitir

Arkeolog Temukan Kerangka Manusia di Situs Kumitir Saat Eskavasi Bikin Merinding
kerangka manusia di situs kumitir

Lenterainspiratif.id | Mojokerto – Penemuan kerangka manusia di situs kumitir Mojokerto oleh para arkeolog terus diteliti, bahkan hingga harus mengirimkan sampelnya ke negara australia.

Penemuan tiga kerangka manusia, kerangka tersebut diidentifikasi sebagai sisa-sisa jasad 3 perempuan muda.

Tulang belulang manusia itu ditemukan di kedalaman sekitar 60 cm dari permukaan tanah. Kerangka berada di area yang sema tempat penemuan struktur bangunan purbakala yang diyakini menjadi sisa-sisa istana Paman Raja Hayam Wuruk, Bhre Wengker.

Kerangka manusia ditemukan tim ekskavasi Balai Pelestarian Cagar Budaya (BPCB) Jatim di pada penggalian tahap ketiga Situs Kumitir 1-30 Maret 2021. Yakni saat para arkeolog menggali lahan di sebelah barat makam umum Dusun Bendo, Desa Kumitir, Kecamatan Jatirejo, Kabupaten Mojokerto.

Arkeolog BPCB Jatim Wicaksono Dwi Nugroho mengatakan, tim antropologi forensik dari Unair Surabaya telah selesai mengambil sampel kerangka di Situs Kumitir. Saat ini, sampel tulang belulang dibersihkan di laboratorium Unair.

Yaitu sampel bagian kaki, tengkorak dan panggul dari jasad pertama yang relatif utuh, sampel tulang tempurung tengkorak dari jasad kedua, serta bagian tulang kaki, tangan dan tengkorak dari jasad ketiga yang berupa serpihan tulang manusia.

“Sampel akan dikirim ke Australia bentuk kerjasama dengan Unair untuk dicari datingnya,” kata Wicaksono, Senin (5/4/2021).

Contoh tulang belulang dari jasad tiga perempuan itu akan dikirim ke laboratorium milik Australian National University (ANU) di Canberra, Australia untuk dating. Proses penanggalan untuk mengungkap tahun berapa tiga perempuan itu hidup. Apakah pada zaman Majapahit atau zaman modern.

“Laboratorium Unair belum bisa (dating). Laboratorium ANU dipilih karena tidak butuh sampel terlalu banyak untuk dating,” terang Wicaksono.

Ahli antropologi forensik Unair mengidentifikasi tulang belulang di Situs Kumitir jasad tiga wanita. Kerangka yang relatif utuh diperkirakan perempuan berusia 20-30 tahun.

Serpihan tulang belulang diperkirakan jasad perempuan berusia di bawah 30 tahun. Sedangkan temuan tengkorak saja diprediksi jasad perempuan yang usianya di bawah 20 tahun.

Kerangka perempuan yang relatif utuh ditemukan dalam kondisi tidak wajar. Jasad ini terkubur dengan posisi tengkurap, kepala di utara, kaki di selatan. Posisi ini tidak lazim untuk jasad muslim.

Situs Kumitir diyakini sebagai sisa-sisa istana Bhre Wengker, paman Raja Majapahit Hayam Wuruk. Hipotesis itu berdasarkan berbagai temuan arkeologis dan literatur yang diperoleh tim ekskavasi.

Situs Kumitir juga diyakini menjadi tempat pendarmaan atau tempat menghormati Mahesa Cempaka, salah seorang raja bawahan Singosari. Bhre Wengker konon membangun tempat suci untuk menghormati leluhurnya, Mahesa Cempaka di dalam istananya yang kini menjadi Situs Kumitir.(dan)

Print Friendly, PDF & Email