Jawa TimurPeristiwa

Kebakaran Hebat Luluhlantakkan Kandang Ayam di Mojokerto, 50 Ribu Anak Ayam Tewas

×

Kebakaran Hebat Luluhlantakkan Kandang Ayam di Mojokerto, 50 Ribu Anak Ayam Tewas

Sebarkan artikel ini

Mojokerto, LenteraInspiratif.id – Insiden kebakaran hebat terjadi di sebuah kandang ayam milik warga di Desa Gembongan, Kecamatan Gedeg, Kabupaten Mojokerto, Senin (7/5/2025) dini hari. Dalam peristiwa tersebut, sebanyak 50 ribu anak ayam yang masih berusia belasan hari hangus terpanggang.

 

Kandang berukuran sekitar 8 x 50 meter itu terbuat dari kayu dan bambu, sehingga mudah dilalap api saat kebakaran terjadi sekitar pukul 00.05 WIB. Dua petak kandang ludes terbakar bersama tumpukan pakan ayam dalam karung dan satu unit sepeda motor milik penjaga kandang.

 

Komandan Regu Pos I Pemadam Kebakaran BPBD Kabupaten Mojokerto, Sukamto, menyebutkan bahwa proses pemadaman melibatkan empat unit mobil damkar—tiga dari BPBD Kabupaten dan satu dari Kota Mojokerto. Api baru bisa dijinakkan sekitar pukul 05.30 WIB.

 

“Luas area yang terdampak sekitar 4.000 meter persegi. Untuk total kerugian masih dalam proses pendataan,” ujar Sukamto.

 

Menurut keterangan penjaga kandang, Muhammad Aris Safrianto, pemanas ayam di dalam kandang menggunakan oven berbahan bakar arang. Setiap petak kandang berisi sekitar 25 ribu anak ayam, masing-masing berusia 12 dan 15 hari.

 

“Kondisi masih normal saat dicek sekitar pukul 23.00 WIB. Mungkin sekitar pukul 23.30 WIB mulai ada percikan, dan dalam waktu satu jam api sudah menyebar cepat,” ungkap Aris.

 

Kebakaran ini sempat memicu kepanikan para penjaga yang tengah tertidur. Beruntung mereka berhasil menyelamatkan diri meski hanya sebagian kecil anak ayam yang sempat dievakuasi.

 

Kapolsek Gedeg, AKP Karen, menjelaskan bahwa penyebab sementara diduga berasal dari percikan api pada alat pemanas yang tersulut angin, mengingat material kandang terbuat dari bahan mudah terbakar seperti bambu dan kayu.

 

“Anak ayam ini baru datang dan masih membutuhkan suhu hangat dari arang dan sekam. Percikan kecil saja bisa berakibat fatal jika tidak diawasi,” pungkasnya. (Diy)

 

 

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *