Mojokerto, LenteraInspiratif.id – Kabupaten Mojokerto mencatat kemajuan besar dalam sektor pertanian, khususnya produksi padi. Bupati Mojokerto, Muhammad Al Barra atau yang akrab disapa Gus Barra, menyampaikan rasa syukur atas pencapaian tersebut dan menyatakan keyakinannya dalam mencapai target swasembada pangan tahun ini.
Hal itu ia ungkapkan saat mengikuti Panen Raya Serentak yang digelar secara nasional pada Senin (7/4). Acara ini melibatkan 172 kabupaten/kota dari 14 provinsi, dengan puncak kegiatan dipusatkan di Kabupaten Majalengka, Jawa Barat. Presiden RI Prabowo Subianto hadir langsung di lokasi, sementara kepala daerah lainnya, termasuk Mojokerto, mengikuti secara daring.
Di Kabupaten Mojokerto, kegiatan panen serentak dipusatkan di Desa Kalen, Kecamatan Dlanggu, yang turut dihadiri Forkopimda dan unsur terkait. Dalam kesempatan tersebut, Gus Barra melaporkan bahwa produksi gabah kering panen (GKP) Mojokerto naik dari 315.200 ton di tahun 2023 menjadi 318.065 ton pada 2024.
“Target kami sebesar 319.821 ton tahun ini sangat mungkin tercapai, berkat kerja keras petani dan dukungan semua pihak,” ujar Gus Barra optimis.
Ia menambahkan, penetapan Harga Pembelian Pemerintah (HPP) sebesar Rp6.500 per kilogram menjadi salah satu kunci meningkatnya motivasi petani.
“Kebijakan harga ini memberi angin segar bagi petani dan mendorong mereka untuk terus meningkatkan produktivitas,” jelasnya.
Gus Barra juga menyoroti pentingnya dana desa untuk pertanian, yang menurutnya wajib dialokasikan minimal 20 persen. Pemkab Mojokerto berkomitmen memaksimalkan penggunaan anggaran ini untuk penguatan sektor pertanian dan mendukung ketahanan pangan daerah.
“Kami ingin hasil kerja keras petani tidak hanya dinikmati hari ini, tapi juga menjadi bekal keberlanjutan produksi yang ramah lingkungan ke depan,” tegasnya.
Diketahui, luas panen padi di Mojokerto untuk April 2024 diperkirakan mencapai 9.000 hektare. Hingga 5 April, lahan panen telah mencapai 817 hektare, dengan volume gabah yang diserap Bulog sebesar 1.945,778 ton.
“Langkah ini menjadi bagian dari upaya kami menjadikan pertanian Mojokerto sebagai model pengelolaan yang modern, berkelanjutan, dan mampu menopang kemandirian pangan nasional,” tuturnya.
Presiden Prabowo dalam sambutannya memberikan apresiasi kepada seluruh pihak yang telah menjaga kestabilan nasional selama Ramadan hingga Lebaran, terutama dalam pengendalian harga bahan pokok.
Ia juga menyoroti kerja keras para pejabat sektor pertanian yang terus hadir di lapangan untuk memastikan pasokan pangan tetap terjaga.
“Para menteri kita kerja siang malam, dari satu wilayah ke wilayah lain, memastikan pertanian terus bergerak. Itulah bentuk nyata kerja pemerintah,” kata Presiden.
Prabowo menutup sambutannya dengan menegaskan kembali peran vital petani bagi bangsa dan negara.
“Tanpa pangan, tidak ada negara. Petani adalah penjaga kehidupan bangsa. Itulah sebabnya keberadaan mereka sangat strategis bagi masa depan NKRI,” pungkasnya.