Jawa TimurPeristiwa

Tanah Bergerak Bikin Puluhan Rumah Rusak di Pasuruan

×

Tanah Bergerak Bikin Puluhan Rumah Rusak di Pasuruan

Sebarkan artikel ini
Kondisi rumah rusak akibat tanah bergerak

Pasuruan, LenteraInspiratif.id – Peristiwa tanah bergerak melanda Dusun Sempu, Desa Cowek, Kecamatan Purwodadi, Kabupaten Pasuruan, Jawa Timur. Bencana ini menyebabkan puluhan rumah mengalami kerusakan, memicu kepanikan warga, dan memaksa sebagian dari mereka untuk mengungsi.

 

Fenomena tanah bergerak pertama kali dirasakan warga pada Selasa (28/1/2025) sore. Sejumlah rumah mengalami retakan pada lantai dan dinding, yang semakin parah dalam waktu singkat. Beberapa warga melaporkan bahwa lantai rumah mereka tiba-tiba mengelupas disertai suara gemuruh.

 

Selain rumah warga, akses jalan utama di sekitar lokasi juga mengalami retakan dan ambles, membuat proses evakuasi semakin sulit.

Berdasarkan data Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Pasuruan, sebanyak 47 rumah terdampak, dengan 16 di antaranya mengalami kerusakan berat hingga tidak dapat dihuni. Total warga terdampak mencapai 176 jiwa dari 47 kepala keluarga (KK), dengan 57 orang di antaranya harus mengungsi ke tempat lebih aman.

 

Pemerintah Kabupaten Pasuruan bersama BPBD bergerak cepat mengevakuasi warga yang terdampak ke SDN Cowek 2. Bantuan darurat berupa makanan siap saji, obat-obatan, dan perlengkapan rumah tangga telah disalurkan kepada para pengungsi.

 

Kepala BPBD Kabupaten Pasuruan, Sugeng Hariyadi, menyatakan bahwa asesmen terhadap kondisi rumah warga terus dilakukan untuk menentukan langkah selanjutnya. “Saat ini kami fokus pada keselamatan warga. Jika diperlukan, kami akan mempertimbangkan relokasi bagi mereka yang rumahnya sudah tidak layak huni,” ujarnya.

 

Pemerintah Kabupaten Pasuruan bekerja sama dengan Pemerintah Provinsi Jawa Timur dan tim ahli dari Institut Teknologi Sepuluh Nopember (ITS) untuk melakukan kajian geologi. Dugaan sementara menyebutkan bahwa tanah bergerak ini bisa dipicu oleh adanya sumber air di bawah permukiman warga.

 

Penjabat (Pj.) Bupati Pasuruan, Nurkholis, menegaskan bahwa hasil kajian ini akan menjadi dasar dalam menentukan langkah jangka panjang, termasuk mitigasi bencana dan kemungkinan relokasi warga. “Kami akan menunggu hasil kajian ahli sebelum mengambil keputusan lebih lanjut,” katanya.

 

Pemerintah daerah juga berencana memperbaiki infrastruktur yang rusak dan menyusun kebijakan mitigasi bencana guna mencegah kejadian serupa di masa depan.(Irm)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *