Daerah

PT. GoJek Mati Keadilanya, Sopir GoCar Lakukan Sholat Mayat

×

PT. GoJek Mati Keadilanya, Sopir GoCar Lakukan Sholat Mayat

Sebarkan artikel ini
Sholat mayat di depan kantor go jek

Sholat mayat di depan kantor go jek

Mojokerto- Ratusan sopir mobil online atau Go-Car, Melakukan Sholat mayat sebagai simbol matinya keadilan kantor jasa transportasi PT Go-Jek lantaran menurunkan insentif, yaitu dari total 17 poin sebesar Rp 260 ribu menjadi Rp 65 ribu Secara sepihak.

Mereka melakukan aksi di depan kantor jasa transportasi PT Go-Jek di Jalan raya Jabon Kecamatan Mojoanyar, Kabupeten Mojokerto, Selasa (26/11) pukul 10.00 wib.

Dalam aksi tersebut, para peserta aksi membawa karangan bunga, juga membawa Poster bernada, Tanpa Kami Gocar Nol’, ‘Tolong Pikirkan/Carikan Solusi Katanya Kami Mitramu’, ‘Cukupkah 48.200 Untuk Sehari’.

Karena  tidak menemukan titik temu dengan Perwakilan PT Go-Jek Mojokerto. Masapun langsung bergerak kantor DPRD Kabupaten Mojokerto

Mohammad Fahmi Koordinator aksi menjelaskan, bahwa menuntut kantor PT Go-Jek Mojokerto tutup jika pihak manajemen Go-Jek tidak mengembalikan insentif driver online Mojokerto.

“Kita menuntut untuk harga driver per tripnya ada kenaikan yang jelas. Dan yang kedua banyak para driver yang akunnya terkena putus mitra (PM) karena aksi ini, maka kembalikan akun itu secepatnya. Kalau tidak dengan berat hati kami menuntut kantor Go-Jek Mojokerto untuk hengkang,” kata Fahmi

Fahmi juga menegaskan, akibat penurunan insentif itu membuat para driver online Mojokerto melakukan Offbid (mogok kerja) selama 10 hari.

“Dampaknya kita sering konflik internal antara driver yang on dan off. Bahkan siapapun driver dari Surabaya atau Sidoarjo yang lewat sini kita sering bentrok,”

Ia menjelaskan, ada 350 lebih driver online di Kabupaten/Kota Mojokerto. Insentif sebesar Rp 65 ribu itu menurut dia sangat tidak mencukupi kebutuhan keluarganya dan para driver di Mojokerto.

“Sebelumnya Go-Jek memberikan insentif sebesar Rp 400 ribu turun menjadi Rp 300 ribu. Kemudian turun lagi Rp 260 ribu, itu kami mengiyakan yang penting cukup untuk mengangsur mobil dan kebutuhan lain. Namun saat ini sudah hampir setengah bulan insentif turun sebesar Rp 65 ribu,” tegasnya.

Fahmi menambahkan, dengan insentif sebesar Rp 65 ribu itu tak jarang para driver online Mojokerto yang harus tekor untuk membeli bahan bakar.

“Bahan bakar saja minimal Rp 100 ribu perhari, belum makan sama kebutuhan lain untuk keluarga. Ada juga yang untuk mengangsur mobil sama perawatan mobil,” tandasnya.

Selain itu, salah seorang istri driver online Gocar Ratna (30) dalam orasinya mengatakan, kebijakan insentif trip 17 ini merupakan bentuk tindakan semena-mena. Lantaran kebijakan itu dianggap membunuh para driver Gocar secara perlahan.

“Suami pulang tidak bawa uang, hanya Rp30 ribu bahkan Rp10 ribu. Sedangkan listrik naik, harga bahan pangan naik, belum lagi anak ingin jajan. Kebijakan ini membunuh keluarga kami,” pungkas ratna. (roe)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *