Jawa TimurPolitik

Gerilya Sosialisasi ke Desa, KPU Kabupaten Mojokerto Ajak Masyarakat Jaga Persatuan

×

Gerilya Sosialisasi ke Desa, KPU Kabupaten Mojokerto Ajak Masyarakat Jaga Persatuan

Sebarkan artikel ini
Gerilya Sosialisasi, KPU Kabupaten Mojokerto, KPU Mojokerto,
Sosialisasi KPU Kabupaten Mojokerto ke Desa Manduro Manggung Gajah, Kecamatan Ngoro, Rabu (13/7/2024)

LenteraInspiratif.id | Mojokerto – Komisi Pemilihan Umum (KPU) Kabupaten Mojokerto semakin gencar gerilya sosialisasi Pilkada 2024 ke desa-desa. Terbaru, lembaga penyelenggara pemilu melakukan sosialisasi di Mushola Nur Hidayat Desa Manduro Manggung Gajah, Kecamatan Ngoro, Sabtu (13/7/2024).

Sosialisasi kali ini diikuti berbagai elemen masyarakat, termasuk tokoh masyarakat, pemuda, dan perwakilan perempuan desa.

Komisioner Divisi Sosialisasi, Pendidikan Pemilih, Partisipasi Masyarakat dan Sumberdaya Manusia (Sosdiklih, Parmas, dan SDM) KPU Kabupaten Mojokerto, Muslim Buchori mengaku jika KPU tengah menggencarkan sosialisasi demi mengejar target 90 persen partisipasi masyarakat.

“Fokus kita saat ini meningkatkan partisipasi masyarakat. Untuk itu kita terus melakukan sosialisasi langsung ke Desa,” ucapnya.

Dalam kesempatan ini, Muslim mengajak masyarakat menggunakan hak suaranya dalam Pilkada yang akan dilaksanakan pada Rabu 27 November 2024. Di hari itu, masyarakat akan memilih calon Gubernur Jawa Timur dan calon Bupati Mojokerto.

Muslim mengatakan, partisipasi aktif dari seluruh lapisan masyarakat sangat diperlukan untuk mewujudkan pemilihan yang demokratis dan berkualitas.

“Kita semua memiliki tanggung jawab untuk memastikan bahwa proses pemilihan berjalan dengan jujur dan adil. Mari kita bersama-sama menjaga integritas dalam Pilkada 2024,” kata Muslim.

Muslim juga menekankan pentingnya menjaga persatuan dan kesatuan di tengah perbedaan pendapat yang mungkin muncul selama proses Pilkada. Ia juga mengingatkan masyarakat untuk selalu mengedepankan sikap toleransi dan saling menghargai.

“Perbedaan pendapat adalah hal yang wajar dalam demokrasi. Yang terpenting adalah bagaimana kita menyikapi perbedaan tersebut dengan bijak dan tetap menjaga kerukunan di antara kita,” pungkasnya. (Diy)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *