Mojokerto, LenteraInspiratif.id — Pemerintah Kota Mojokerto kembali menjalankan program unggulannya di bidang perumahan, yakni bedah rumah bagi warga kurang mampu. Tahun ini, Pemkot menargetkan pembangunan dan renovasi sebanyak 147 unit rumah tidak layak huni.
Program tersebut masih dalam tahap verifikasi lapangan yang dilakukan oleh Tim Fasilitator Lapangan (TFL). Kepala Dinas Pekerjaan Umum dan Penataan Ruang, Perumahan Rakyat dan Kawasan Permukiman (DPUPR) Kota Mojokerto, Muraji, ST., M.Si., menyampaikan bahwa seluruh data sedang dalam proses validasi.
“Teman-teman di lapangan sedang melakukan pengecekan langsung terhadap rumah-rumah yang telah diusulkan,” ungkapnya, kamis (8/5/2025).
Berdasarkan data dari Dinas PUPR, sejak 2019 hingga 2024, program bantuan rumah swadaya (BRS) telah berhasil merealisasikan 939 unit rumah. Sementara untuk tahun 2025, 147 rumah telah masuk dalam daftar penerima bantuan. Lokasi rumah tersebar di tiga kecamatan dan 18 kelurahan di Kota Mojokerto.
“Total yang terdata dan diajukan sebenarnya sebanyak 469 rumah. Sisanya akan diprioritaskan di tahun-tahun mendatang,” jelas Muraji.
Ia menambahkan bahwa seluruh data calon penerima berasal dari hasil survei lapangan yang dilakukan oleh pihak konsultan. “Kami pernah melakukan survei langsung untuk mendata rumah yang belum layak huni. Dari sana didapatkan daftar warga yang berhak mendapatkan bantuan,” jelasnya.
Setiap penerima bantuan BRS akan mendapatkan dana sebesar Rp 21 juta, dengan rincian Rp 18 juta dialokasikan untuk pembelian bahan bangunan dan Rp 3 juta untuk biaya jasa tukang.
“Pelaksanaannya menunggu kondisi cuaca membaik agar proses renovasi berjalan lancar,” tuturnya.
Program ini menjadi bagian dari komitmen Pemkot Mojokerto untuk meningkatkan kualitas tempat tinggal masyarakat berpenghasilan rendah, serta menciptakan lingkungan hunian yang lebih sehat dan layak.