HALUT – Persoalan kopra yang ada di Maluku Utara, khususnya di Kabupaten Halmahera Utara, kini sudah mendapatkan atensi dari Pemerintah Daerah (Pemda) maupun Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Kabupaten Halmahera Utara (Halut). Buktinya, harga kopra di tingkat petani telah mengalami kenaikkan, meskipun kenaikan itu tak begitu signifikan.
Kendati demikian, Pemda dan DPRD Halut terus berupaya untuk mencarikan solusi bagi petani kopra. Agar, keadaan darurat ekonomi bagi petani kopra dapat teratasi. Karena kopra adalah komoditi utama dari masyarakat Halmahera Utara, khususnya. Untuk itu, Pemda dan DPRD Halut terus berjuang agar harga kopra menjadi kembali stabil.
Bahkan, mulai besok (22/11/2018, red) harga kopra di Kabupaten Halmahera Utara, akan mengalami kenaikkan harga ulang. Seperti yang diungkapkan oleh DPRD Halut, lewat Ketua Komisi II, menjamin harga kopra besok, sudah menempati level Rp. 3.600 sampai dengan Rp. 3.700, dari harga sebelumnya Rp. 3.500.
“Wartawan anda tulis, saya jamin harga kopra besok naik lagi, bisa sampai Rp. 3.700 dan terendah harga Rp. 3.600, “kata Janlis Kitong, Ketua Komisi II, DPRD Halut usai melakukan sidak harga kopra di beberapa Desa, Rabu (21/11/2018).
Dia juga menambahkan, kopra yang naik besok adalah bukan kopra mentah. “Bukan kopra mentah tetapi kopra nasal. Itu pasti dan saya jamin itu”, tambah politisi Demokrat ini. (rey/dit)
