Tobelo_ LenteraInspiratif.com puluhan mahasiswa yang tergabung dalam Gerakan Mahasiswa Nasional Indonesia (GMNI) Halmahera Utara, melakukan unjuk rasa , Kamis (06/09/2018) terkait dengan persoalan Hastag #2019 ganti presiden yang dinilai menggangu Dasar NKRI dan mengarah pada Perpecahan Negara.
Dalam orasinya, Saudara Jose Manery yang kerap disapa dengan Bung Jose ini mengatakan “entah sudah berapa banyak baju atau kaos yang beredar dibangsa ini. Aktor begitu hebat dan gencar merancang aksi dengan simbol #2019 Ganti Presiden, biar terlihat negara terganggu secara totalitas. Gejala ini terlihat sebagai sebuah kenyataan bangsa bahwa politik merupakan tahun persaingan, kandidat, kampanye baik yang putih maupun yang hitam dan akhirnya adalah proses pemilihan.
GMNI-HALUT sudah memikirkan dinamika perpolitikan nasional saat ini, tidak berunjung damai, justeru hanya mengancam keamanan negara” tegasnya.
Terpisa, Saudara Nimrod Lasa selaku Wakil Ketua Bid. Aksi dan Propaganda menyampaikan “ada dua mazhab dalam isu ganti presiden; yang pertama soal perekonomian negara yang katanya tidak berpihak kepada rakyat secara umum. Yang kedua adalah mengantikan presiden 2019 yang pro terhadap umat Islam dan menjadikan negara Indonesia sebagai negara khilafa”.
Menurut kami, ujar Nimrod, bahwa poin pertama sudah menjadi isu politik biasa yang bahkan juga terjadi dinegara-negara besar. Untuk itu, kami GMNI-HALUT berupaya membendung isu-isu profokatif ini yang hanya berunjung pada perpecahan NKRI. (Man)
