Ternate Lentera Inspiratif.com

Praktek pungutan liar (Pungli) yang terjadi di sekolah Dasar (SD) Negeri 11 Kota Ternate yang berada dikelurahan Tanah tinggi, Kecamatan Ternate Tengah, Kota Ternate, Maluku Utara, terkait pungutan uang raport kelas I dan dan kelas IV yang di punggut sebesar 100 ribu per siswa mendapat tanggapan dari pemerintah kota ternate (Pemkot). Pasalnya, semua pembayaran sudah di atur dalam Bantuan Oprasional sekolah daerah (BOSDA) untuk sekolah dasar (SD) maupun sekolah menengah pertama (SMP) sehingga punggutan yang di lakukan bisa di katagorikan sebagai punggutan liar (Pungli). Senin (15/1/2018).

Ketika di konfirmasi wartawan usai sidang paripurna di kantor DPRD kota ternate, walikota ternate Burhan Abdurahman mengatakan, nanti saya meminta dinas pendidikan untuk menegur dan menyuruh mengembalikan uang yang diberikan orang tua murid kepada pihak sekolah.tegas Burhan

Burhan juga menambahkan, bahwa pemerintah kota ternate tegas, kita sudah ada kebijakan memberikan uang Bantuan oprasional sekolah daerah (BOSDA) kepada murid Sekolah dasar (SD) maupun sekolah menengah pertama (SMP),  jadi sudah tidak ada yang lain-lain, tidak boleh lagi ada kata-kata kesepakatan yang lain karna sudah ada semuanya di dalam BOSDA.’tegasnya

Di sisi lain Ketika di konfirmasi oleh wartawan pada rabu (10/1/2018) kepala sekolah SD negeri 11 kota ternate julaiha membantah bahwa itu bukan punggutan liar (pungli) dan menduga ada pihak guru melakukan fitnah karna itu kesepakatan bersama antara orang tua murid dan pihak sekolah.

“orang tua murid telah menyetujui hal itu atas pembayaran raport yang dikhususkan kepada kelas I dan IV sebesar 100 ribu sebab masih berdasarkan pada kurikulum 13 (K-13).dan itu buan pungutan liar akan tetapi pembuatan raport baru”.ucapnya Julaiha.  (Rif)