HALUT – Aksi demonstrasi yang dilakukan oleh sejumlah petani kopra yang tergabung dalam aliansi Pergerakan Petani Kopra (PPK) Tarakani Galela, Kamis (14/11/2018), berujung pada pelaporan pada pihak kepolisian setempat. Pasalnya, pelaporan yang dilakukannya itu, atas dasar dari pengerusakan fasilitas kantor Bupati dan Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Kabupaten Halmahera Utara (Halut), yang dilakukan oleh sejumlah oknum unjuk rasa.
Fasilitas milik kantor Bupati dan DPRD Halut yang dirusak oleh oknum unjuk rasa meliputi, pintu gerbang, papan nama DPRD Halut, dan dua lampu mercury. Selain itu, masa juga membakar ban bekas dan melempari tunas buah kelapa ke halaman kantor Bupati dan DPRD.
Sementara itu, Sekretaris Dewan, Judihard Noya menyesalkan tindakan anarkis yang dilakukan oleh sejumlah oknum unjuk rasa. Sebab, mereka telah merusak fasilitas yang dimiliki oleh negara. Akibatnya, tindakan itu berujung dengan melaporkan pelaku pengrusakan ke pihak berwajib.
“Tetap akan kami proses dengan melaporkan masalah pengrusakan ini ke pihak berwajib. Agar pelaku pengrusakan ditangkap. Silahkan berunjuk rasa, namun jangan dengan anarkis terus mengrusaki fasilitas Negara, “tegasnya.
Seperti yang diberitakan sebelumnya, bahwa PPK Tarakani Galela, melakukan unjuk rasa untuk menuntun pemerintah daerah agar menstabilkan harga kopra. Serta, para petani kopra berharap pada pemerintah daerah agar bisa memberikan solusi pada petani kopra, terkait anjloknya harga kopra saat ini. (mc/dit)
