Viral, LenteraInspiratif.id – Korea Selatan saat ini tengah menghadapi krisis besar terkait penyebaran konten pornografi deepfake. Teknologi kecerdasan buatan (AI) yang seharusnya digunakan untuk kemajuan, kini disalahgunakan untuk membuat video dan gambar eksplisit yang merugikan banyak perempuan, termasuk remaja dan anak-anak.
Presiden Korea Selatan, Yoon Suk Yeol, telah turun tangan langsung untuk menangani masalah ini. Ia meminta pemerintahnya untuk menindak tegas pelaku pelecehan digital dan memberikan edukasi yang lebih baik kepada anak-anak muda.
“Siapa pun dari kita bisa menjadi korban kejahatan seksual digital seperti itu. Saya mendesak otoritas terkait melakukan penyelidikan menyeluruh dan mengambil langkah memberantas kejahatan seksual digital ini,” cetus Presiden Korea Selatan Yoon Suk Yeol.
Kasus ini mencuat setelah terungkap bahwa lebih dari 500 sekolah dan universitas di Korea Selatan menjadi target utama penyebaran konten deepfake ini. Banyak korban yang merupakan siswa sekolah menengah atas dan bahkan sekolah dasar.
Polisi Korea Selatan kini sedang menyelidiki jaringan pornografi palsu yang tersebar di berbagai platform media sosial, termasuk Telegram. Mereka menemukan bahwa para pelaku menggunakan perangkat lunak AI untuk mengubah foto-foto perempuan yang mereka kenal menjadi gambar eksplisit dalam hitungan detik.
“Masalah ini dipandang hampir sebagai bencana nasional di Korea,” kata Kim Myung-joo, seorang ahli perlindungan informasi. Pemerintah berjanji akan menindak tegas mereka yang terlibat dalam pembuatan dan penyebaran konten deepfake ini.
Dengan semakin canggihnya teknologi, ancaman pornografi deepfake semakin nyata. Diperlukan kerjasama antara pemerintah, penegak hukum, dan masyarakat untuk melindungi privasi dan keamanan individu dari penyalahgunaan teknologi ini.