LenteraInspiratif.id – Tagar #KaburAjaDulu tengah menjadi perbincangan hangat di media sosial, terutama di platform X (Twitter). Tagar ini mencerminkan keresahan masyarakat, khususnya generasi muda, terhadap berbagai kebijakan di Indonesia, mulai dari kondisi ekonomi, kebijakan pemerintah, hingga tantangan sosial yang semakin kompleks.
Saat mengetik kata kunci tersebut di kolom pencarian, pengguna akan menemukan berbagai unggahan yang berisi keluhan hingga aspirasi untuk mencari kehidupan yang lebih baik di luar negeri.
Faktor Pemicu Munculnya Tagar #KaburAjaDulu
Fenomena ini tidak muncul begitu saja. Beberapa isu yang berkembang belakangan ini menjadi pemicu utama maraknya penggunaan tagar tersebut, di antaranya:
1. PHK Massal di Berbagai Sektor
Pemutusan hubungan kerja (PHK) besar-besaran, termasuk di TVRI dan RRI, membuat banyak orang khawatir terhadap ketidakpastian pasar tenaga kerja di Indonesia. Meski s1empat 1diralat, isu ini masih menjadi perbincangan luas di media.
2. Kenaikan Uang Kuliah Tunggal (UKT)
Mahasiswa di berbagai perguruan tinggi mulai mengeluhkan adanya prediksi kenaikan UKT yang diumumkan oleh Kementerian Pendidikan. Jika benar diterapkan, kebijakan ini dapat semakin membatasi akses pendidikan tinggi bagi masyarakat.
3. Efisiensi Anggaran dan Pemblokiran Dana IKN
Pemerintah melakukan efisiensi anggaran di berbagai sektor, termasuk pemblokiran anggaran proyek Ibu Kota Nusantara (IKN). Hal ini memicu spekulasi bahwa proyek tersebut tidak berjalan sesuai rencana, sehingga menambah kekhawatiran publik mengenai arah pembangunan nasional.
Kombinasi dari faktor-faktor ini memperkuat sentimen pesimisme di media sosial, membuat banyak orang mulai mempertimbangkan opsi untuk menetap atau bekerja di luar negeri demi masa depan yang lebih baik.
Cerita Warganet yang Sudah Pindah ke Luar Negeri
Beberapa warganet menggunakan tagar ini untuk berbagi pengalaman mereka setelah berhasil pindah ke luar negeri. Salah satu pengguna TikTok, @ladyajourney, membagikan kisahnya setelah menetap di Selandia Baru.
“Dari dulu punya mimpi tinggal di luar negeri, dan Alhamdulillah sekarang suami dikasih kesempatan buat kerja di NZ. Tinggal di kota kecil dengan penduduk hanya 7 ribu orang, tidak ada mal, tidak ada bioskop, dikelilingi gunung dan banyak danau cantik. Jadi lebih bersyukur dengan semua nikmat dan keterbatasan yang kami alami meskipun di ujung dunia,” tulisnya.
Banyak yang merasa bahwa bekerja atau menetap di luar negeri menawarkan peluang yang lebih baik dibandingkan bertahan di Indonesia dengan berbagai tantangan yang ada.
Viralnya tagar #KaburAjaDulu menjadi sinyal keresahan di kalangan masyarakat, terutama generasi muda, yang merasa bahwa akses terhadap pekerjaan, pendidikan, dan stabilitas ekonomi semakin sulit di dalam negeri. Fenomena ini menjadi refleksi atas ketidakpuasan terhadap kondisi saat ini dan harapan akan kehidupan yang lebih layak di luar negeri.(Irm)
