Peristiwa

Berkostum Pocong, Kakek di Ponorogo Nyaris Bobol Minimarket

×

Berkostum Pocong, Kakek di Ponorogo Nyaris Bobol Minimarket

Sebarkan artikel ini
Kakek berkostum pocong, Berita Ponorogo
Pembobol minimarket

Lenterainspiratif.id | Ponorogo – Seorang kakek bernama Suyono (60) nyaris membobol minimarket Desa Campurejo, Ponorogo. Dalam menjalankan aksinya berpura-pura menjadi pocong dengan memakai mukena.

Penyamaran Suyono sempat membuat karyawan minimarket sebelum aksinya tersebut dicurigai dan ketahuan.

“Macak (berpura-pura) pocong, biar takut yang jaga,” kata Suyono warga Kelurahan Banyudono, Kecamatan Ponorogo kepada wartawan, Jumat (5/4/2024).

Aksi yang dilakukan sopir taksi online itu gagal lantaran alarm toko berbunyi sehingga membuat karyawan mengecek ke dalam toko.

“Sebelumnya juga melakukan aksi pencurian di minimarket di Sawoo, dapat uang Rp 8 juta sama rokok. Rokok belum dijual, kalau uang sudah habis buat bayar cicilan,” terang Suyono.

Saat beraksi di Sawoo, Suyono menutupi kepalanya dengan kantong kresek merah. Untuk mengelabui saat terekam CCTV, ia berpura-pura menjadi ODGJ dengan berpakaian lusuh dan tidak dikancing. Suyono juga mengaku biasanya memarkir mobilnya dari target sejauh 1 km.

“Biar nggak dihafali sengaja pakai kresek merah. Biasanya narget pas sekalian keliling ngantar penumpang,” jelas Suyono.

Sementara Kapolsek Sambit AKP Badri mengatakan, kejadian penangkapan maling itu sekitar pukul 00.15 WIB. Modus pelaku memanjat atap bangunan dan menjebol pintu dengan linggis.

“Di dalam minimarket, dia mengambil rokok dan barang lain,” imbuh Badri.

Badri membenarkan, setelah aksinya diketahui karyawan karena alarm toko berbunyi, pelaku sempat berpura-pura menjadi pocong menggunakan mukena.

“Karena panik diteriaki maling, pelaku sempat mengacungkan linggis kepada karyawan, tapi untungnya bisa ditangkap dan diamankan warga,” jelasnya.

Ia menambahkan, pelaku merupakan residivis kasus serupa. Dia melakukan aksinya seorang diri. Bahkan, Suyono disebut berpura-pura menjadi sopir taksi online untuk mencari target.

“Biasanya survei dulu sehari sebelumnya, belajar cara masuk dan keluar. Kemudian besok malamnya pelaku beraksi,” pungkas Badri. (Dad)

Print Friendly, PDF & Email

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *