Daerah / Peristiwa

Tak Penuhi Kewajiban PDAM Kota Ternate Di Luruk Mahasiswa


Senin, 9 Oktober 2017 - 08:38 WIB




foto : masa aksi saat di pdam kota ternate
Jurnalis : Sarif
Ternate, Lentera Inspiratif.com
Kurangnya pelayanan yang diberikan oleh Perusahaan Daerah Air Minun (PDAM) Kota Ternate, Maluku Utara, membuat resah sejumlah masyarakat. Pasalnya, Pelayanan yang diberikan kepada masyarakat sangat tak memuaskan. Sehingga, hal inilah yang membuat reaksi dari sejumlah ‘mahasiswa untuk menuntut hak yang seharusnya diperoleh masyarakat.
Solidaritas Aksi Mahasiswa Untuk Rakyat Indonesia (Samurai) Maluku Utara, melakukan aksi demonstrasi untuk menuntu pihak PDAM Kota Ternate, harus berbenah. Sehingga, apa yang selama ini dirasakan masyarakat biar tak terulang kembali. Karena selama ini, masyarakat telah melakukan kewajiban dengan membayar iuran tiap bulan, namun dari pihak PDAM tak memberikan fasilitas yang seharusnya diperolah. Aksi ‘demonstrasi tersebut dilakukan, di depan Kantor PDAM Kota Ternate, pada Senin (09/10/2017).
Dengan amanah UUD 1945, Pasal 33 ayat 3,  Bahwa “Bumi, Air, Udara dan sumber daya alam yang terkandung didalamnya, dikuasai oleh negara dan diperuntuhkan sebesar-besarnya untuk kemakmuran rakyat.”ujar Rafik Pita, Koordinator Aksi.
Karena air merupakan kebutuhan mendasar bagi manusia yang dikaruniakan Tuhan untuk seluruh umat manusia. Dan tak seharusnya pula, pihak Pemerintah Daerah untuk mengeploitasinya. Karena untuk kepentingan hajat hidup orang banyak, dan sudah diatur dalam UUD ’45 Pasal 33 ayat 3.
‘Rafik, aksi yang di lakukan dimulai dari Kampus FKIP Unkhair (Universitas Khairun) Ternate menuju ke Kantor PDAM. Dalam ‘advokasi yang dilakukan di masyarakat ditemukan bahwa di Jalann Kelurahan Tabona RT 12, Kecamatan Ternate Selatan, Kota Ternate, air bersih tidak berjalan sampai sekarang. Sehingga kebutuhan masyarakat yang mendasar tidak terpenuhi untuk mendapatkan air. Dan anehnya air tidak pernah jalan tetapi masyarakat di Jalan kelurahan Tabona RT 12 membayar air per-bulan sebesar Rp.30rb. Serta untuk pemasangan meteran bagi warga yang baru itu membayar sebesar Rp 800rb, per-rumah. Hal inilah yang membuat masyarakat resah dan keprihatinan dari kalangan Mahasiswa.”imbuhnya.
Diwaktu yang sama, Direktur PDAM kota ternate, saat ‘hearing terbuka mengatakan bahwa akan memperbaiki masalah air di RT 12 tersebut. Akan tetapi belum menetapkan kapan akan diperbaikinya.”ucap Direktur PDAM Kota Ternate.
Namun, aksi tersebut akan terjadi lagi apabila PDAM kota ternate tidak menyelesaikan masalah ini. Serta tak mengindahkan resahnya masyarakat. Dan akan mengkordinasi seluruh organisasi gerakan yang ada di kota ternate dan memobilisasi masyarakat untuk melakukan demo besar-besaran, apabila aksi dan tuntutan tak diperhatikan. (rif)
Kabiro Maluku Utara : Iksan Togol
Editor :Didit Siswantoro









 



Berkomentarlah yang bijak. Apa yang anda sampaikan di kolom komentar adalah tanggungjawab anda sendiri.



VIDEO TERKINI