Uncategorized

SMP Bangkit Bangsa, Kurang Diperhatikan Oleh Pemerintah Setempat

×

SMP Bangkit Bangsa, Kurang Diperhatikan Oleh Pemerintah Setempat

Sebarkan artikel ini

foto : murid smp bangkit bangsa

Jurnalis : Sarif Umra

Halmahera Selatan, Lentera Inspiratif.com
Sarana dan prasarana yayasan Sekolah Menengah Pertama (SMP) Bangkit Bangsa Desa Buli, Kecamatan Kayoa, Kabupaten Halmahera Selatan, Maluku Utara, saat ini masih belum memadai. Fasilitas-fasilitas dasar sekolah seperti ruang kelas, lapangan, perpustakaan, dan laboratorium belum memadai atau dimiliki semua sekolah. Padahal, pemenuhan sarana dan prasarana merupakan salah satu standar pendidikan Nasional.

Persoalan mendasar saja seperti sarana dan prasarana sekolah masih banyak belum layak, tetapi pemerintah sudah meminta sekolah harus mencapai standar penilaian nasional. Itu tidak adil dan merampas hak anak untuk mendapatkan pendidikan yang bermutu.

Nuraima Hi. Mahdi selaku Kepala Sekolah yayasan SMP Bangkit Bangsa kepada Lentera Inspiratif.com, Minggu (10/12/2017) di kediamannya berada Kelurah Jati  mengatakan pemenuhan infrastruktur pendidikan yang memadai dan sesuai standar nasional mesti dipenuhi pemerintah Halmahera Selatan (Halsel). Setiap warga negara berhak mendapatkan pendidikan yang bermutu sesuai standar nasional yang sudah ditetapkan pemerintah.

Nuraima menambahkan, yayasan SMP Bangkit Bangsa, masih kurang dari pemerintah Halsel, dari sarana-prasarana antara lain ruang kelas masih kuran, perpustakan belum lengkap, tidak ada laboratorium, lapangan upacara bendera merah putih tidak layak di gunakan karena bebatuan dan sarana-sarana yang lain juga tidak ada, hal tersebut di keluhkan oleh siswa, Guru dan orang tua murid.'tegasnya

Lanjut, yayasan SMP tersebut memiliki 60 siswa dan siswi tetapi  hanya 3  Guru yang mengajar dan semuanya Guru honor atau Pegawai tidak tetap (PTT) hal ini menjadi hambatan peninkatan pengatahuan siswa yayasan SMP tersebut. Guru tidak mampu mengajar lebih dari 4 kelas, karena siswa di desa tidak sama dengan siswa di kota.  Yayasan SMP tersebut belum di kunjungi oleh pemerintah Halsel atau Dinas pendidikan dan kebudayan Halmahera Selatan (halsel), sanggatlah miris pendidikan di Desa Buli, Kecamata Kayoa itu.'lanjutanya

Harap, kepada pemerintah Halsel agar kunjung yayasan SMP, dan menambah sarana-prasarana yang penting menambah pengajar karena kecerdasan siswa tergantung dari motivasi Guru. Siswa yayasan SMP tetap semangat melakukan proses belajar mengajar, sehingga pemerintah Halsel harus melihat Sekolah yang jauh jangkawanya dengan Kabupaten, hal seperti ini adalah kesenjangan pendidikan.'tuturnya

Print Friendly, PDF & Email

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *