Putra Omaswati Buka Suara Perihal Meninggalnya Ibundanya

Lenterainspiratif.com | Jakarta, – Dio Ambiya, Putra Omaswati buka suara perihal meninggalnya ibundanya.

Kamis malam (16/7) sekitar pukul 19.30 WIB Omaswati meninggal dunia di kediamannya yang berada di Cimanggis, Depok, karena sakit.

Dio sang anak menuturkan, sebelum meninggal Omas memang sempat jatuh sakit, dan mengalami batuk-batuk hingga tersedak.

Dikutip dari Insertlive Dio menuturkan, penyakit Omas sudah kabuh sekitar 4 hari lalu.

“Sakitnya udah kambuh udah ada dari 4 hari yang lalu, parahnya tadi badannya dari abis zuhur udah panas,” ungkap Dio saat ditemui di rumah duka, Kamis (16/7) malam.

Melihat Omas jatuh sakit, keluarganya pun memberikan obat kepada Omas, ia sempat tersedak dan obat harus diberikan dengan menggunakan sendok.

“Dia kayak kesedak, kita minumin lagi pake sendok alhamdulillah udah nggak,” sambungnya.

Namun, Omas kembali tersedak setelah waktu asar hingga akhirnya keadaan semakin parah pada waktu magrib.

“Sekitar asar mulai kesedak nggak tahu kenapa, kita minumin lagi alhamdulillah mendingan lagi udah nggak batuk-batuk,” lanjut Dio.

“Nah puncaknya itu magrib dia kesedak nggak berhenti, udah diminumin nggak berhenti sampe jam 19.45 dia udah nggak ada,” pungkasnya.

Diketahui Omas meninggal karena salah satu penyakit yang dideritanya yakni diabetes dan asma, Dio mengatakan bahwa sang ibunda juga sempat terserang tifus.

Saat ini Jenazah komedian senior Omaswati telah dimakamkan di TPU Cisalak sekitar pukul 10.00 WIB tadi.

Mastur sang adik mengucapkan mengucapkan ungkapan dukanya dan meminta agar rekan hingga publik membukakan pintu maaf pada Omas.

“Saya mau ngucapin sebagai perwakilan keluarga almarhumah mohon doanya kepada temen-temen baik itu seniman Betawi, temen-temen artis, temen-temen media bilamana semasa hidupnya almarhumah ada kesalahan baik yang disengaja atau yang tidak disengaja mohon dibuka pintu maaf yang sebesar-besarnya,” ucap Mastur.

“Mohon doanya semoga almarhum ini dihapuskan dosa-dosanya, diterima iman Islamnya, diterima amal ibadahnya dan amal kebaikannya, dan dilapangkan kuburnya. Anak-anaknya supaya diberikan ketabahan dan kekuatan dalam hal ini,” tutup Mastur. ( tim /yan)