DaerahJawa TimurPeristiwa

PT SAI Tak Berikan Pengelolaan Limbah Ke Warga, Akhirnya Didemo

×

PT SAI Tak Berikan Pengelolaan Limbah Ke Warga, Akhirnya Didemo

Sebarkan artikel ini
PT SAI Tak Berikan Pengelolaan Limbah Ke Warga, Akhirnya Didemo
Foto : warga saat demo

PT SAI Tak Berikan Pengelolaan Limbah Ke Warga, Akhirnya Didemo
Foto : warga saat demo

Lenterainspiratif.com | Mojokerto – PT Surabaya Autocomp Indonesia (SAI) yang berada di kawasan Ngoro Industri Park (NIP), dilurug ratusan warga warga Desa Lolawang, Kecamatan Ngoro, Kabupaten Mojokerto Senin (2/11/2020) lantaran meminta agar pabrik bekerjasama dalam pengelolaan limbah dengan desa setempat.

Ahmad Saiful Razi salah satu warga setempat menjelaskan bahwa Para warga meminta perusahaan yang memproduksi kabel tersebut tidak lagi memberikan pengelolaan limbah kepada rekanan perusahaan.

” selama 18 tahun warga tidak bisa mengelola limbah PT SAI diantaranya berupa botol minuman, kardus dan skrap bekas potongan kabel tembaga, karena limbah dikelola oleh CV Giri Meru milik salah satu anggota DPRD di Kabupaten Mojokerto, ” jelas Razi.

Lebih lanjut Razi juga mengatakan, Mediasi sudah dilakukan tapi tidak ada titik terang. Bahkan kapolres minggu-minggu kemarin sudah melarang untuk keluarnya sampah. Dan pabrik mengingkari ternyata sampah dikeluarkan dan diberikan ke pihak ketiga.

” Warga Desa Lolawang dan PT Surabaya Autocomp Indonesia (SAI) sudah mau MOU untuk pengelolaan sampah tapi ada pihak ketiga hingga perjanjian itu tidak terjadi, ” jelasnya.

Di sisi lain Sugiarto Kepala Desa Lolawang sangat mendukung warganya yang menuntut perusahaan agar pengelolaan limbah itu dikelola oleh warga.

“Warga minta PT SAI untuk bekerjasama dengan pihak desa karena ini merupakan wilayah Lolawang. Saya sebagai kepala desa hanya mendukung apa langkah terbaik bagi desa, ini semua demi kemakmuran desa,” terangnya.

Sugiarto meminta pihak ketiga dengan besar hati memberikan pengelolaan limbah kepada warga Desa Lolawang.

“Mohon kepada pihak Winajat legowo, tidak mungkin sampean bisa mengalahkan yang punya wilayah. Tolong kalau sampean menganggap saya dulur (saudara) ayo sampean legowo. Itu mungkin DPRD (Winajat) itu yang mengelola selama 18 tahun di sini. Semua avalan (sampah) ya B3 dan non B3, intinya warga mengelola sampah sendiri biar perekonomian biar berubah,” terangnya.

Pria bertubuh tinggi itu menyebut, kontribusi PT SAI kepada Desa Lolawang satu tahun Rp 100 juta.

“Selama ini masyarakat Desa Lolawang diadu, dengan pimpinan baru rangkul semua, kita cari untuk PADes kita angkat sebanyak mungkin itu tekad kepala desa. Avalan B3 dan non B3 itu dikelola dengan kemampuan masing-masing, yang penting manajemen transparan, bukan dari kepala desa manajemennya,” Tutupnya. ( lai)