Pendidikan

Melawan Stunting dari Mojokerto: Langkah Nyata untuk Masa Depan Generasi Emas

×

Melawan Stunting dari Mojokerto: Langkah Nyata untuk Masa Depan Generasi Emas

Sebarkan artikel ini
Gambar ilustrasi

Mojokerto, LenteraInspiratif.id – Di balik setiap anak yang sehat, ada peran besar orang tua, masyarakat, dan pemerintah. Di Mojokerto, Jawa Timur, perjuangan untuk melawan stunting – kondisi gagal tumbuh akibat kekurangan gizi kronis – tidak hanya menjadi tugas satu pihak, melainkan kerja bersama seluruh elemen masyarakat.

 

Dalam beberapa tahun terakhir, Mojokerto menunjukkan capaian yang membanggakan. Pada 2024, angka stunting berhasil ditekan hingga 2,05%, jauh lebih rendah dibanding tahun sebelumnya. Penurunan ini bukan hanya sekadar angka; ia menjadi simbol keberhasilan sebuah perjuangan panjang yang menyentuh setiap rumah tangga, setiap desa, dan setiap anak.

 

Langkah di Balik Angka

 

Langkah-langkah yang dilakukan Mojokerto tidak hanya bersifat teknis, tetapi juga menyentuh sisi kemanusiaan. Ada dua pendekatan utama yang diterapkan:

 

1. Intervensi Gizi Spesifik

Program ini langsung menyentuh kebutuhan dasar kelompok rentan, seperti ibu hamil, bayi, dan balita. Dari pemberian makanan tambahan hingga edukasi tentang pentingnya gizi, semuanya dilakukan dengan pendekatan yang personal dan berbasis komunitas.

 

2. Intervensi Gizi Sensitif

Melalui program ini, pemerintah memperbaiki hal-hal mendasar yang mendukung kesehatan masyarakat, seperti penyediaan air bersih, sanitasi layak, dan layanan kesehatan. Pendekatan ini tidak hanya mencegah stunting, tetapi juga menciptakan lingkungan yang lebih sehat secara keseluruhan.

 

Cerita dari Desa Bandarasri

 

Di Desa Bandarasri, Kecamatan Ngoro, sebuah cerita inspiratif lahir. Di tengah masyarakat desa, edukasi tentang bahaya pernikahan dini menjadi prioritas. Para remaja diajak memahami risiko kesehatan dan masa depan jika pernikahan dilakukan terlalu dini. Hasilnya luar biasa: angka minat pernikahan dini menurun dari 18,9% menjadi 13,5%. Desa ini membuktikan bahwa pencegahan stunting bisa dimulai sejak jauh sebelum kelahiran seorang anak.

 

Kunci Keberhasilan: Peran Masyarakat

 

Di balik setiap upaya, ada tangan-tangan yang bekerja. Tim Penggerak PKK menjadi tulang punggung program ini, menjangkau setiap sudut desa, memberikan edukasi, pendampingan, dan dukungan bagi para ibu. Posyandu menjadi tempat berbagi ilmu sekaligus ruang aman untuk memantau tumbuh kembang anak.

 

Membangun Masa Depan

 

Apa yang terjadi di Mojokerto adalah bukti bahwa melawan stunting membutuhkan kerja keras, kepedulian, dan kolaborasi. Stunting bukan hanya soal tubuh yang tidak tumbuh, tetapi juga tentang masa depan generasi yang bisa terputus. Mojokerto telah memulai langkah besar, dan keberhasilannya menjadi inspirasi bagi seluruh negeri.

 

Di Mojokerto, cerita ini belum selesai. Setiap anak yang terselamatkan dari stunting adalah halaman baru dalam kisah perjuangan melawan kemiskinan dan ketidakadilan. Dan di setiap langkah kecil, harapan besar sedang tumbuh – harapan untuk Indonesia yang lebih sehat, lebih kuat, dan lebih siap menyongsong masa depan. (Tys)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *