DaerahPeristiwa

korban kebakaran pasar benteng pilih jualan di depan lapak terbakar

×

korban kebakaran pasar benteng pilih jualan di depan lapak terbakar

Sebarkan artikel ini

  Korban kebakaran berjualan di depan.           lapak yang terbakar

jurnalis : siswanto
mojokerto lenterakiri.com-  sejumlah pedagang eks alun alun yang berjumlah 237 menolak secara kompak jika pemerintah melakukan relokasi di wilayah kedungsari, hal itu di nilai semua pedagang bahwa kawasan tersebut kurang strategis serta di nilai sepi. 
” Relokasi sementara di lahan milik Pemerintah kota Mojokerto, wilayah Kedungsari, Kelurahan Gununggedangan, Magersari, jelas tak  strategis, sejak kemarin sewaktu kita di desperindag harapan kami, cuma di sediakan tenda saja sehingga bisa berjualan di depan bekas kebakaran lagi pula kalo di tempat kami yang lama pelanggan sudah banyak dan tidak harus merintis lagi, la kalo kita di kedungsari kan harus merintis kembali , kalo pemerintah masih bersikukuh ingin merelokasi kami, maka kami akan melakukan aksi masa ”  ungkap .Musliman, selaku Sekretaris Paguyuban Pedagang Benteng Pancasila (eks pedagang alun-alun) saat di konfirmasi lenterakiri.com 29/09/2017 melalui ponselnya. 

sampai dengan saat ini karena di anggap bahwa kebutuhan hidup masih terus berjalan maka sebanyak hampir 70 pedagang sudah membuka tempat jualan ala kadaranya.

senada dikatakan pi’i, pedagang mainan anak-anak di blok alun-alun Pasar Benpas. Bapak tiga anak ini berharap kepada Pemkot Mojokerto agar mengizinkan para pedagang korban kebakaran untuk berjualan di depan pasar sambil menunggu perbaikan selesai.

“Saya harus menafkahi anak dan istri, membayar cicilan di bank dan membayar biaya sekolah anak. Kalau direlokasi, dagangan saya tak laku, bagaimana saya memenuhi kebutuhan yang sangat mendesak itu?,”.

“Dinas Perdagangan dan Perindustrian saya minta untuk segera ketemu dengan tim anggaran untuk merelokasi sementara menggunakan dana tak terduga. Lokasi relokasi di lahan kami (Pemkot) di Jalan Raya Kedungsari, tak terlalu jauh dari sini,” kata Mas’ud .(sis)
Print Friendly, PDF & Email

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *