Daerah

Asiik, Besok Pungkasiadi Dilantik Jadi Bupati Mojokerto

×

Asiik, Besok Pungkasiadi Dilantik Jadi Bupati Mojokerto

Sebarkan artikel ini
Foto : wakil bupati pungkasiadi

Foto : wakil bupati pungkasiadi

Lenterainspiratif.com / SURABAYA – Gubernur Jawa Timur Khofifah Indar Parawansa, besok Selasa (14/1/2020) akan mengambil sumpah dan melantik Pungkasiadi sebagai Bupati Mojokerto sisa masa jabatan 2016-2021. Pelantikan digelar di Ruang Wilwatikta Gedung Negara Grahadi Surabaya, dengan dihadiri semua kepala Organisasi Perangkat Daerah (OPD), camat, pimpinan DPRD, dan Forkopimda Kabupaten Mojokerto.

Acara ini bersamaan dengan Yayuk Ismawati Pungkasiadi yang juga dilantik, sebagai Ketua TP PKK sekaligus Ketua Dewan Kerajinan Nasional Daerah (Dekranasda) Kabupaten Mojokerto, oleh Arumi Emil Elestianto Dardak selaku Ketua TP PKK dan Dekranasda Provinsi Jawa Timur.

Tata laksana pemerintahan Kabupaten Mojokerto di bawah komando Pungkasiadi, terus menunjukkan progress yang signifikan. Upaya-upaya pembangunan dan inovasi yang lahir dari tangan dinginnya, diganjar dengan banyak prestasi membanggakan.

Diantaranya Kabupaten/Kota Layak Anak (KLA) tahun 2019 tingkat Madya, sekaligus Puskesmas Pelayanan Ramah Anak (PRA) Terbaik 2019 atas UPT Puskesmas Gondang.Serta predikat Kabupaten/Kota Sehat (KKS) Kabupaten Mojokerto kategori Wiwerda. Selai itu . Kabupaten Mojokerto berhasil masuk dalam Top 25 Kompetisi Inovasi Pelayanan Publik (Kovablik) se-Jawa Timur 2019, atas inovasi Nenek Cantik Pejuang ASI (Nenci) Puskesmas Gayaman Kecamatan Mojoanyar

Disusul Anugerah Pandu Negeri (APN) tahun 2019 kategori Silver, dari Indonesian Institute Public Governance (IIPG). APN diberikan pada pemerintah provinsi, kabupaten dan kota terbaik serta pemimpin yang inovatif. para peraih penghargaan, dinilai berhasil melakukan terobosan dalam peningkatan pertumbuhan sosio-ekonomi melalui reformasi tata kelola yang amanah.

Ombudsman Republik Indonesia juga mengakui kinerja pelayanan publik Pemerintah Kabupaten Mojokerto di bawah kepemimpinan Pungkasiadi. Mereka mengganjar dua penghargaan sekaligus, terkait kepatuhan standar pelayanan publik di Kabupaten Mojokerto. Yakni predikat Kepatuhan Tinggi dengan nilai 99,63. Kedua, predikat Kepatuhan Tertinggi tingkat kabupaten (dari 71 kabupaten/kota se-Indonesia).

Pungkasiadi juga selalu tegas dalam pelaksanaan Laporan Keuangan Pemerintah Daerah (LKPD) Kabupaten Mojokerto. Sejak berprosesnya LKPD dengan opini disclaimer di tahun 2011, Pemerintah Kabupaten Mojokerto terus belajar dan memperbaiki semuanya. Hingga tahun 2012 memperoleh predikat Wajar Dengan Pengecualian (WDP), tahun 2013 Tidak Wajar, kemudian berhasil melesat mengangtongi opini tertinggi yakni Wajar Tanpa Pengecualian (WTP) selama lima kali berturut-turut (2014-2018). Di LKPD 2019, Pung menginstruksikan semua OPD untuk tetap menjaga predikat tersebut dengan terus meningkatkan kinerja.

Perolehan Sistem Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintahan (SAKIP) pun terus menunjukkan perkembangan pesat. Dimulai dari predikat CC tahun 2016, menjadi B (baik) dengan nilai 61.23 tahun 2017, hingga BB (sangat baik) dengan nilai 70,88 tahun 2018. SAKIP 2019, bahkan telah ditarget untuk menyabet predikat A.

Pungkasiadi yang dikenal santai namun tegas, tidak akan berhenti membangun Kabupaten Mojokerto di semua bidang strategis. Selain prestasi-prestasi di atas, dirinya telah menyatukan komando untuk menciptakan Kabupaten Mojokerto dalam naungan Zona Integritas (ZI). Yakni dengan menerapkan Reformasi Birokrasi (RB) untuk mewujudkan Wilayah Bebas Korupsi (WBK) serta Wilayah Birokrasi Bersih dan Melayani (WBBM).

Sedangkan Yayuk Ismawati Pungkasiadi bersama seluruh kader PKK Kabupaten Mojokerto, berkomitmen untuk terus mengedukasi masyarakat agar mengurangi produksi sampah plastik. Misi tersebut merupakan salah satu program kerja strategis TP PKK Kabupaten Mojokerto di bawah komando Yayuk. Program tersebut menjadi mesin penggerak kebijakan kelola sampah skala rumah tangga, untuk multi stakeholder demi mencapai target Kabupaten Mojokerto Bebas Sampah 2025.

TP PKK akan terus melaksanakan misi ini dengan konsisten memberi edukasi pentingnya mengeliminasi persoalan sampah, melalui 3 pilar (Pemerintah, Pendidikan, dan Masyarakat). Pertumbuhan penduduk Kabupaten Mojokerto berkisar 1 persen per tahun, dengan jumlah mencapai 1,099,504 jiwa tahun ini. Pertumbuhan tersebut juga ikut memacu peningkatan produksi sampah di Kabupaten Mojokerto yang mencapai 290.826 ton per tahun atau 35-50 ton perhari.

Pilar pertama yakni sektor pemerintah, direalisasikan dengan aksi memberikan fasilitas TPS 3 R (Reduce, Reuse, Recycle) di seluruh desa dan pengelolaan TPA terpadu. Pilar kedua, melibatkan sektor pendidikan dimulai dengan mengajarkan pengelolaan sampah sejak dini di sekolah. Pilar ketiga, masyarakat harus aktif berperan dalam memisah sampah, mengolah yang organik menjadi kompos, dan menjual kembali sampah anorganik ke bank sampah unit setempat. ( Tim/roe).

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *