Jawa TimurPendidikan

SPM Pendidikan Dasar Belum Signifikan, DPRD Mojokerto Minta Pemkot Buat Terobosan Akademik Berkualitas  

Pj Wali Kota Mojokerto Moh. Ali Kuncoro menandatangani berita acara rapat paripurna di Ruang Rapat DPRD Kota Mojokerto, Minggu (31/3/2024).

lenterainspiratif.id | Mojokerto – Menjalankan fungsi pengawasan Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD ) Kota Mojokerto meminta agar pemerintah kota ( pemkot ) membuat terobosoan di bidang akademik yang berkualitas, pasalnya capaian Standar Pendidikan Minimum (SPM) pendidikan dasar belum signifikan. hal itu disampaikan saat penyampaian rekomendasi DPRD atas LKPJ tahun 2023 pada, Sabtu (31/3/2024).

Tak hanya itu, Dewan berharap adanya peningkatan kualitas belajar dan pengajaran sebagai solusi potensial untuk mengatasi masalah peningkatan yang cenderung lambat.

ketua Komisi III  DPRD Kota Mojokerto Ery Purwanti mengatakan bahwa dengan peningkatan yang lambat Pemkot Mojokerto melalui dinas pendidikan harus membuat terobosan terobosan guna meningkatkan bidang pendidikan terutama kwalitas para pengajar sebagai ujung tombak masa depan bangsa.

“ kami menyoroti pada bidang pendidikan sebagai bidang kami di komisi III, peningkatan kualitas belajar dan pengajaran haruslah komprehensif dengan cara pengembangan kurikulum kekinian sesuai dengan kebutuhan siswa, implementasi metode pembelajaran yang inovatif dan interaktif, serta peningkatan kualitas pendidikan dan pelatihan bagi guru agar memahami kondisi sekarang serta dapat mengejar dunia teknologi ,” ucap Eri.

Tak hanya itu, DPRD meminta agar bantuan di bidang pendidikan tidak hanya dalam program SPP gratis. Legislatif meminta agar eksekutif memberikan terobosan luar biasa agar memberikan kualitas akademik yang optimal bagi pelajar maupun insan pendidikan.

“Perlu adanya peningkatan kualitas guru terutama pada konteks melek teknologi agar tidak terjadi ketertinggalan pada dunia modern saat ini yang semuanya serba cepat,” jelas Ery.

Lebih lanjut, perempuan dari partai berlambang banteng ini juga menegaskan agar Pemkot mengadopsi pendekatan yang holistik dan inklusif dalam perencanaan kebijakan pendidikan. Tentunya (pendekatan) mencakup tidak hanya akses fisik terhadap pendidikan, tetapi juga upaya untuk memastikan kesetaraan dan keadilan dalam penyediaan sumber daya pendidikan.

“Serta pembelajaran yang mendukung beragam gaya belajar, dan dukungan bagi siswa dengan kebutuhan khusus,” katanya.

Menurutnya, Hal itu dapat diwujudkan melalui pembangunan infrastruktur pendidikan yang merata, program beasiswa atau bantuan keuangan bagi siswa berpenghasilan rendah untuk melanjutkan ke perguruan tinggi, pelatihan dan pendampingan bagi guru dalam mendukung siswa dengan kebutuhan khusus. ( Roe /adv)

Print Friendly, PDF & Email
Exit mobile version