Mojokerto, LenteraInspiratif.id — Upaya memupuk kepedulian lingkungan sekaligus solidaritas sosial dilakukan SMP Negeri 3 Mojokerto melalui sebuah inovasi kreatif bertajuk Sumpah 3 Mpu atau Sistem Pengumpulan Sampah SMP Negeri 3 Mojokerto.
Program ini berjalan setiap hari Jumat, bertepatan dengan kegiatan Penguatan Pendidikan Karakter (PPK). Dalam kegiatan ini, para siswa dijadwal bergiliran untuk mengelola sampah organik dan anorganik. Daun-daun kering dikumpulkan untuk dijadikan kompos, sementara sampah anorganik seperti botol plastik diolah menjadi ecobrick, pot bunga gantung, atau dijual ke Bank Sampah Induk (BSI).
“Sampah daun dijadikan kompos lalu dijual. Sampah anorganik dibuat jadi kerajinan atau dijual ke BSI. Hasilnya kami bagi ke masing-masing kelas sesuai kontribusinya,” ujar Kepala SMPN 3 Mojokerto, Rejo, Senin (30/8/2024).
Yang menarik, menurut Rejo, uang hasil penjualan sampah tersebut tidak dikelola sekolah, tetapi dibagikan ke kelas. Dana itu kemudian dimanfaatkan untuk berbagai kegiatan sosial, seperti menjenguk teman yang sakit, subsidi study tour siswa tidak mampu, hingga memberikan santunan saat ada keluarga siswa yang meninggal.
Berbeda dengan program peduli lingkungan lain, inovasi ini mengajarkan siswa secara menyeluruh dari proses pengumpulan, pemilahan, pengolahan, hingga distribusi manfaat dari hasil daur ulang. Prinsip 3R (Reduce, Reuse, Recycle) benar-benar diterapkan secara nyata dan berkesinambungan.
“Dengan program ini, siswa bukan hanya diajarkan cinta lingkungan, tetapi juga nilai-nilai solidaritas dan empati sosial,” tambah Rejo.
Inovasi Sumpah 3 Mpu membuktikan bahwa pendidikan lingkungan jika dikemas kreatif bisa menjadi wadah pembentukan karakter siswa yang lebih holistik.