Ekonomi

Sritex Pailit, Perusahaan Tekstil Raksasa Ini Akhirnya Gulung Tikar

×

Sritex Pailit, Perusahaan Tekstil Raksasa Ini Akhirnya Gulung Tikar

Sebarkan artikel ini

Sukoharjo, LenteraInspiratif.id – PT Sri Rejeki Isman Tbk (Sritex), salah satu perusahaan tekstil terbesar di Indonesia, resmi menghentikan seluruh operasionalnya setelah dinyatakan pailit oleh Pengadilan Niaga Semarang pada Oktober 2024. Kepailitan ini terjadi setelah PT Indo Bharat Rayon mengajukan permohonan pembatalan perjanjian perdamaian, dengan alasan Sritex gagal memenuhi kewajiban pembayaran utang yang telah disepakati.

 

Keputusan ini berdampak pada 8.400 karyawan yang kehilangan pekerjaan. Kepala Dinas Perindustrian dan Tenaga Kerja (Disperinaker) Sukoharjo, Sumarno, menyatakan bahwa pihaknya telah menerima surat resmi dari tim kurator terkait proses kepailitan Sritex dan tiga anak perusahaannya, yakni PT Sinar Pantja Djaja, PT Bitratex Industries, dan PT Primayudha Mandirijaya.

 

Sritex, yang didirikan pada 1966 oleh HM Lukminto, pernah menjadi produsen tekstil terbesar di Asia Tenggara dengan rantai produksi terpadu, mulai dari pemintalan benang hingga produksi pakaian jadi. Perusahaan ini juga dikenal sebagai pemasok seragam militer untuk lebih dari 30 negara, termasuk Amerika Serikat dan Jerman.

 

Namun, dalam beberapa tahun terakhir, Sritex menghadapi tekanan keuangan berat dengan total utang mencapai hampir Rp30 triliun. Upaya restrukturisasi dan perjanjian perdamaian sebelumnya gagal menyelamatkan perusahaan dari kebangkrutan. Ditambah dengan perubahan tren industri, persaingan global, serta dampak pandemi COVID-19, Sritex semakin sulit mempertahankan bisnisnya.

 

Penutupan ini menandai berakhirnya perjalanan panjang Sritex dalam industri tekstil nasional. Selain merugikan ribuan pekerja, dampak sosial dan ekonomi juga dirasakan oleh masyarakat sekitar yang selama ini bergantung pada keberadaan perusahaan.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *