Jawa TimurKriminal

Profil Bupati Nganjuk Yang Kena OTT KPK

Profil Bupati Nganjuk Yang Kena OTT KPK
Bupati Nganjuk, Novi Rahman Hidayat
Profil Bupati Nganjuk Yang Kena OTT KPK
Bupati Nganjuk, Novi Rahman Hidayat

Lenterainspiratif.id | Nganjuk – Berikut profil Bupati Nganjuk, Novi Rahman Hidayat yang terjaring Operasi Tangkap Tangan(OTT) KPK atas dugaan penerimaan suap jual-beli jabatan dengan nominal ratusan juta rupiah.

Bupati Novi Rahman Hidayat, atau H.Novi Rahman Hidayat SSos MM, merupakan putra asli Nganjuk yang lahir pada 2 April 1980. Novi memiliki seorang istri bernama Yuni Rahma Hidhayat, dari pernikahannya itu Novi dikaruniai 4 orang anak, 3 perempuan dan 1 laki-laki.

Novi merupakan alumnus S1 FISIP Universitas Islam Balitar yang lulus pada tahun 2005, sedangkan gelar magisternya atau S2 ia dapatkan dengan menempuh pendidikan di Program Pascasarjana Universitas Islam Kadiri fakultas Manajemen dan lulus pada tahun 2006. Novi kemudian melanjutkan sepak terjang sang ayah dengan menjadi pengusaha hasil bumi, ternak dan jasa perdagangan.

Di Nganjuk sendiri, Novi memiliki 2 ribu karyawan. Merekalah yang dikerahkan saat pencalonannya sebagai Bupati Nganjuk tahun 2017.

Pada pilkada tersebut Novi yang berpasangan dengan Marhaen Djumadi, dan diusung oleh partai PKB, PDIP serta Hanura berhasil mengalahkan rival-rivalnya yakni Siti Nurhayati-Bimantoro Wiyono dan Desy Natalia Widya-Ainul Yakin, dengan perolehan suara 303.192 suara atau 54,5 persen.

Kemudian pada 24 September 2018, Novi Rahman Hidayat dan Marhaen dilantik Gubernur Jatim Soekarwo di Gedung Grahadi sebagai Bupati dan Wakil Bupati Nganjuk dengan masa bakti 2018-2023.

Dihimpun dari wikipedia, Novi Rahman Hidayat juga menjabat sebagai Wakil Ketua DPW PKB Jawa Timur periode 2021-2026. Sebelum terjun di dunia politik, ia merupakan wiraswasta yang menangani bidang properti dan keuangan. Dia memiliki tambang nikel, batubara dan 120 bank perkreditan rakyat.

Namun masa bakti Novi sebagai Bupati Nganjuk terancam akan berhenti setelah dirinya terjaring OTT KPK pada Minggu (9/5) sekitar pukul 23.00 WIB, dengan dugaan penerimaan suap jual-beli jabatan di wilayahnya, nmaun saat ini status Novi masih sebagai terperiksa. ( ji )

Exit mobile version