Lenterainspiratif.id | Jakarta – Masalah penuaan dini kini tak lagi identik dengan usia lanjut. Data ZAP Beauty Index 2024 mengungkap bahwa sekitar 29,5 persen perempuan Gen Z atau kelahiran 1997–2012 sudah mulai merasakan tanda-tanda penuaan dini, seperti garis halus dan kerutan di wajah.
Dokter spesialis kulit dan kelamin (Dermatologi dan Venereologi) dari ZAP Premiere, dr. Evelyn, mengungkapkan bahwa keluhan tersebut semakin sering ditemui dalam praktik konsultasi di klinik kecantikan.
“Berdasarkan survei pada pasien kami, keluhan paling banyak adalah kerutan dan garis ekspresi yang mulai terlihat jelas, terutama saat tersenyum,” ujar Evelyn.
Selain kerutan, masalah perubahan kontur wajah seperti pipi yang mulai turun, dagu, hingga jawline juga menjadi perhatian utama. Setelah itu, disusul keluhan terkait tekstur kulit, seperti bekas luka, pori-pori besar, kulit kasar, hingga masalah pigmentasi seperti flek hitam dan melasma.
Menurut Evelyn, perawatan anti-aging idealnya tidak hanya bekerja di permukaan kulit. Sebab, proses penuaan terjadi di seluruh lapisan kulit, mulai dari epidermis hingga lapisan terdalam.
“Perawatan yang hanya bekerja di lapisan terluar biasanya hasilnya tidak maksimal dan tidak bertahan lama,” jelasnya.
Perawatan Anti-Aging Berdasarkan Lapisan Kulit
Evelyn menjelaskan, setiap lapisan kulit membutuhkan pendekatan teknologi yang berbeda. Di lapisan otot (muscle), penggunaan botox berfungsi untuk merelaksasi otot penyebab kerutan tanpa membuat wajah terlihat kaku, sehingga ekspresi tetap natural.
Pada lapisan hipodermis dan SMAS, teknologi seperti Ultherapy atau Ultraformer bekerja memberikan efek lifting dari dalam dengan menargetkan struktur penyangga wajah terdalam.
Sementara itu, di lapisan dermis, perawatan skin booster seperti Revo50 atau Profhilo berfungsi meningkatkan hidrasi, elastisitas, dan kualitas kulit secara menyeluruh.
Adapun pada lapisan epidermis, teknologi PicoSure Pro membantu menyempurnakan tampilan kulit dengan cara meratakan warna kulit, mengurangi pigmentasi, mengecilkan pori-pori, serta menghaluskan tekstur kulit.
Melalui pendekatan bertahap ini, perawatan anti-aging di klinik dinilai lebih efektif dan aman untuk memperlambat proses penuaan secara menyeluruh.
Perlu Perawatan Berkala, Bukan Sekali Selesai
Evelyn juga menegaskan bahwa treatment anti-aging tidak cukup dilakukan sekali saja. Untuk hasil optimal, dibutuhkan touch up sekitar tiga bulan setelah perawatan pertama.
Namun, touch up bukan berarti mengulang seluruh prosedur dari awal. Proses ini bertujuan untuk menyempurnakan hasil, meratakan area tertentu, serta mempertahankan efek lifting dan perbaikan kulit yang telah dicapai sebelumnya.
“Tujuannya agar hasil tetap stabil, lebih halus, dan efek perawatan bisa bertahan lebih lama,” tandasnya.











