Lenterainspiratif.id | Ternate – Sekretaris Program Pendidikan Profesi Guru (PPG) Universitas Khairun (Unkhair) Ternate, Dr. Zulkifli Zam Zam, menilai bahwa pemerintah daerah Provinsi Maluku Utara, Pemerintah kabupaten/kota dan pihak Dinas Pendidikan, belum berkonsentrasi membangun sumber daya guru dan kualitas pendidikan di Maluku Utara.
“Semua daerah pasti punya kekurangan-kekurangan, tapi memang komitmen untuk meningkatkan sumber daya manusia terutama guru itu menjadi penting. Karena guru itu ujung tombak paling depan,” ucap Zulkifli saat di konfirmasi di ruang kerjanya, Sabtu (14/01/2023) kemarin.
Menurutnya, jikalau bicara tentang generasi emas 2040, harusnya ada langkah khusus, hanya saja langkah khusus sendiri Maluku Utara tidak memilikinya untuk menuju generasi emas itu. Kata Zulkifli, untuk menuju generasi emas harusnya menyiapkan potensi anak-anak yang bagus dan semua kesiapan anak-anak yang bagus dan tidak nya itu tergantung pada guru, jadi lembaga kursus dan orang tua sudah mantap tetapi harus ada ujung tombaknya yaitu guru.
“Karena itu instrumen indikator untuk mengukur yang paling pertama itu guru, guru itu harus betul-betul di prioritaskan, tetapi daerah ini itu belum fokus kepada guru. Jadi seharusnya dinas kabupaten/kota harus mengapdet data, seperti dari 22 ribu guru, itu berapa guru yang belum bersertifikasi, jadi seperti 60 persen yang belum bersertifikasi itu kendala nya apa.? Kalau sudah mendapatkan kendalanya, apa solusinya. Jadi dari solusi itu minimal nya ada solusi jangka pendek, jangka menengah, dan jangka panjang,” terang Sekretaris PPG.
Kata mantan Wakil Dekan III FKIP ini bahwa untuk menyelesaikan problem ini di lihat dari setiap tahun itu di ketahui anggaran begitu besar dan telah fokus pada pendidikan hanya saja outputnya yang gagal atau tidak terukur, karena semua bicara tentang fisik dan fisik sendiri menjadi hal prioritas yang dapat menyelesaikan problem, kan tidak ada.
“Karena apapun survey yang di lakukan, Maluku Utara satu dari bawah, tidak pernah naik. Tapi kan tidak ada solusi sampai sekarang dari pemerintah daerah. Jadi satu kesimpulan yang paling penting adalah mereka belum berkonsentrasi membangun sumber daya guru dan kualitas pendidikan di Maluku Utara. Dan itu semua kabupaten/kota yang belum berkonsentrasi situ. Jadi saya bahasakan itu seperti bingkisan kosong,” tegas Zulkifli. (TT).