Lenterainspiratif.id | Ternate – Masyarakat Sejarawan Indonesia (MSI) Cabang Maluku Utara gelar Seminar Kebudayaan, “Tradisi Lisan Dola Bololo Ternate”, bertempat di Aula Mini FKIP Unkhair Ternate. Rabu (04/10/2023). Kegiatan tersebut dapat diselenggarakan atas dukungan Balai Pelestarian Kebudayaan (BPK) Wilayah XXI Provinsi Maluku Utara Tahun 2023.
Sementara, turut hadir Ketua MSI, Dr. Syahril Muhammad, M.Hum, Kepala Subbagian Umum Balai Pelestarian Kebudayaan Wilayah XXI Maluku Utara, Iwailini S.T., dan sebagai narasumber, Pegiat Budaya Kota Ternate, Rustam Abd Gani S.H., M.H, Drs. Hi. Adam Ma’rus,. M.pdi serta dikuti sebagai peserta dari berbagai dosen serta kalangan mahasiswa/mahasiswi.
Ketua MSI, Dr. Syahril Muhammad, M.Hum mengatakan, dengan melakukan seminar kebudayaan tradisi lisan Dola Bololo yang di ajukan melalui Balai Pelestarian Budaya. Nah hal itu menjadi tujuan bagaimana menghidupkan dan merawat kembali budaya dan tradisi yang dianggap telah hilang di tengah-tengah kita.
Oleh karena itu, dikatakan Syahril, setiap komunitas maupun kemasyarakatan secara individual melakukan upaya strategi pengembangan dan pelestarian kebudayaan lokal. Dan ini menjadi kewajiban kita bersama. Maka kegiatan-kegiatan yang di fasilitasi melalui pendanaan oleh balai pelestarian ini sangat bermanfaat untuk mengembangkan nilai-nilai masyarakat Maluku Utara khususnya masyarakat kota Ternate.
“Ini terasa sekali bahwa kalau kita hanya sekedar mengesploitasi dengan SDA yang akan efeknya terhadap ancaman terhadap tantangan masyarakat di masa depan, lebih baiknya kita eksploitasi sumberdaya kebudayaan yang maksimal yang tidak memberi efek negatif terhadap masyarakat kita,” terangnya.
Kepala Subbagian Umum Balai Pelestarian Kebudayaan Wilayah XXI Maluku Utara, Iwailini S.T. mengatakan, kegiatan ini masuk dalam fasilitasi bantuan kebudayaan untuk komunitas dan individu yang bergerak dalam bidang kebudayaan, ini bentuk apresiasi dari pemerintah yang bergelut di bidang kebudayaan.
“Salah satunya MSI mengajukan proposal dan di verifikasi hingga usulannya lolos dan telah di lakukan kegiatan ini. Dan kegiatan tersebut dalam rangka kemajuan kebudayaan, dan ini salah satu bentuk yang di lakukan oleh MSI dalam melakukan kemajuan melalui seminar Kebudayaan, yang mengharapkan dapat memahami, melestarikan dan mengetahui serata dapat melestarikan budaya dola bololo,” ujarnya.
Sementara keterwakilan salah satu sumber, Drs. Hi. Adam Ma’rus,. M.pdi, menyampaikan astra lisan itu adalah sebuah simbolis dari pada jati diri orang moloku kie raha secara kultural. Kita review kebelakangan ternate itu adalah sebuah peradaban masa lalu yang mewarnai masyarakat maluku utara hari ini, oleh karena itu harapan nilai-nilai budaya tradisi lisan itu harus nyata di masyarakat, paling tidak simbolis filosofi bisa diwujudkan dalam moto ternate majang.
Menurutnya, jika dilihat dari sisi pendidikan itu harus di kembangkan melalui mata pelajaran muatan lokal dan harus benar-benar menjadi ujung tombak daripada pengembangan bahasa ternate yang harus di ajarkan di tingkat sekolah dasar. (TT).