Daerah

Jembatan Rusak, Pemprov Maluku Utara Beri Janji Palsu

×

Jembatan Rusak, Pemprov Maluku Utara Beri Janji Palsu

Sebarkan artikel ini

Foto : jembatan yang terputus


Halmahera Selatan Lentera Inspiratif.com
Jembatan yang berada di antara Desa Jikotamo dan Laiwui Pulau Obi, Halmahera Selatan, Provinsi Maluku Utara hingga kini tidak ada usaha yang dilakukan oleh Pemprov Maluku Utara untuk memperbaikinya.
Semenjak terjadi Banjir besar pada akhir tahun 2016 lalu tepatnya pada tanggal 05 Desember 2016 akibat dari meluapnya air yang dibendung oleh salah satu perusahaan yang beroperasi di Pulau Obi yakni perusahaan kayu lapis Laguna.
Menurut keterangan dari Ibu Fani salah satu penduduk setempat kepada Lentera Inspiratif.com selasa (30/01/2018) mengatakan  “akibat dari banjir besar tersebut, beberapa desa di antaranya Desa Laiwui, Taman Sari, Ake Gula, dan sebagian Desa Jiktamo hancur tergenag air banjir yang tingginya batas dada orang dewasa.’ucapnya
Sementara bantuan yang diberikan kepada masyarakat korban banjir, tidak sesuai dengan kondisi di lapangan. Masyarakat hanya diberi beras 2 (dua) buah tempat susu dan 2 (dua) buat supermi, sementara bantuan beras dengan puluhan ton. 
Meskipun sudah ditemukan sumber masalahnya, dalam hal ini Camat Pulau Obi yang menimbun bantuan korban banjir dirumahnya dan rumah tetangganya, yang disampaikan langsung oleh Polisi Sektor setempat dan sudah ditemukan oleh Inspektorat, namun pelaku tetap tidak ditahan untuk meminta keterangan dari perbuatan yang dilakukan. 
Terpisah keterangan yang disampaikan oleh Bapak Rauf, yang juga merupakan penduduk setempat bahwa, “selain dari beberapa desa yang jadi korban bencana tersebut, juga hancurnya jembatan yang menghubungkan Desa Jikotamo, Laiwui, Taman Sari, Ake Gula dan sekitarnya.kata Rauf
semenjak beberapa hari setelah terjadinya bencana banjir tersebut, Pemprov Maluku Utara dalam hal ini Bapak K.H Abd Gani Kasuba, Lc, selaku Gubernur Maluku Utara sempat datang dan melihat langsung kondisi desa yang terkena banjir dan juga jembatan yang rusak, kemudian berjanji secepatnya akan membangun kembali.
Namun sampai saat ini, belum terialisasi janji-janji tersebut meskipun sudah beberapa kali dilakukan penuntutan oleh mahasiswa Obi di depan Kantor Gubernur Maluku Utara dan sudah ditanggapi oleh Wakil Gubernur Maluku Utara, bahwa akan memperbaikinya pada awal tahun 2018, namun sudah sebulan berjalan ditahun 2018 ini, belum ada tanda-tanda dari Pemprov Maluku Utara untuk membangun jembatan tersebut.
“Pemprov Maluku Utara agar segera merealisasi janji politiknya untuk membangun kembali jembatan yang menjadi kebutuhan masyarakat khususnya keperluan anak-anak sekolah yang setiap waktu menyebrangi sungai dalam kondisi basah untuk pergi ke sekolah karena jembatan yang dilalui sebelumnya telah rusak”.tutup Rauf (*alif)
Print Friendly, PDF & Email

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *