Foto : sanggar Gubug Wayang Yensen Project
Mojokerto – lenterainspiratif.com
Sanggar Gubug Wayang Yensen Project ada di Jl. Kartini, Keluharahan Kauman, Kecamatan Prajurit Kulon, Kota Mojokerto.
Tempat ini menjadi satu-satunya Museum Wayang yang ada di Jawa Timur, dari ratusan wayang yang dikoleksi di sini, berasal dari hampir seluruh wilayah indonesia. ”Bisa juga dikatakan, Museum ini terlengkap di Indonesia,” kata Alex Kusuma selaku ketua harian kemarin (24/2/2018).
Berbagai jenis wayang disimpan di Sanggar ini, diantaranya wayang kulit, golek, relif, potehi, lontar, rumput, dan wayang kancil yang hanya ada 4 di dunia.
Menurut penjelasan Alex, wayang ini dibeli dari berbagai wilayah di Indonesia. Namun, ada juga sumbangan dari Drs. Suyadi atau lebih dikenal dengan sebutan “Pak Raden” pencipta wayang Si Unyil.
Tokoh wayang yang disimpan disini juga dari berbagai kalangan, mulai dari tokoh Kerajaan, Pahlawan, Agama, Presiden, Artis, Seniman, dan tokoh Dunia seperti, Obama. ”Kami memasang Obama karena ingin memotivasi pengunjung, terutama anak muda, supaya tahu bahwa Obama orang yang pernah memimpin Amerka Serikat selama 2 periode ini, pernah mengenyam pendidikan di Indonesia,” ujar Alex.
”Ada juga yang mengambil dari tokoh majalah Bobo, supaya lebih menarik minat Anak kecil untuk mempelajari tentang kesenian Indonesia ini,” tambahnya.
Namun, bukan hanya wayang yang dikoleksi di Gubug ini. Ada berbagai jenis kesenian seperti, keris, topeng, batik Mojokerto, alat musik gamelan, mainan-mainan jaman dulu, dan karya-karya tokoh yang dijadikan wayang dan juga beberapa accesoriesnya Suyadi pada saat manggung. Semua koleksi yang ada di sanggar ini, dari lantai 1 sampai lantai 3 belum semuanya dikeluarkan. ”Ini hanya sekitar 30%, yang belum dikeluarkan masih masih banyak, karena keterbantasan tempat,” ungkap Alex yang juga menjabat sebagai Wakil Manajer.
Gubug Wayang ini mulai dibuka untuk umum pada tanggal 15 Agustus 2015, dan diresmikan oleh Suyadi. Sedangkan pemilik sekaligus pendirinya Senjoyo Nyoto atau lebih akrab dipanggil Yensen. Alex mengatakan, dibangunnya Museum ini atas dasar kecintaan Yensen terhadap kesenian Indonesia dan ingin ikut melestarikan supaya orang lebih mengenal tentang kebudayaan Indonesia.
”Ini lo, Indonesia itu sangat kaya akan kesenian dan kebudayaan,” tambahnya. Di Museum ini juga pernah dijadikan tuan rumah festival wayang ASEAN yang diikuti oleh 10 Negara ASEAN (fron)