Peristiwa

Bahan Baku Mahal, 80 Produsen Tahu di Jombang Mogok Produksi

×

Bahan Baku Mahal, 80 Produsen Tahu di Jombang Mogok Produksi

Sebarkan artikel ini
Produsen tahu
Salah satu tempat produksi tahu

Produsen tahu
Salah satu tempat produksi tahu

Lenterainspiratif.id | Jombang – Selama tiga hari kedepan para produsen tahu di Jombang akan mogok produksi. Hal itu dikarenakan sejak satu bulan terakhir harga kedelai terus naik.

Salah satu produsen tahu Moch Sholikin (40) mengatakan, naiknya harga kedelai selama satu bulan ini membuat ia tidak memproduksi tahu untuk sementara waktu.

“Kami meminimalisasi kerugian dengan cara libur produksi. Tidak tahu sampai berapa hari. Kalau ada solusi, secepatnya kami buka lagi,” kata Sholichin kepada wartawan di tempat usahanya, Senin (21/2/2022).

Sholikin menyebut, jika saat ini pihaknya hanya bisa berharap supaya harga bahan baku kembali normal dan ia kembali bisa produksi.

“Harga kedelai saat ini mencapai Rp 11.000/kg. Padahal sebulan lalu harga bahan baku tahu dan tempe tersebut masih Rp 9.500/kg. Rata-rata dalam sehari, Saya membutuhkan 3-4 ton kedelai. Selama mogok produksi, saya terpaksa merumahkan 160 karyawan,” ungkapnya.

Sementara itu, Ketua Paguyuban Perajin Tahu Jombang, Imam Subkhi (38) menjelaskan, jika ada sekitar 80 produsen tahu di Kecamatan Jogoroto, Jombang yang mogok produksi.

“Sudah dua hari ini kami setop produksi. Bagaimana lagi kalau kami tetap beroperasi, setiap hari rugi. Ini bukan aksi demo, tapi semata-mata kami putus asa dengan kondisi harga kedelai yang mahal,” jelasnya.

Aksi mogok produksi tersebut bakal mengakibatkan suplai tahu ke pasar bakal berkurang drastis. Para produsen tahu sudah kesulitan untuk mencari solusi.

“Memperkecil ukuran tahu juga bukan solusi. Karena kalau tidak laku, kerugian kami malah berlipat. Kecuali semua produsen tahu sepakat memperkecil ukuran tahu,” cetusnya.

Tak hanya itu, aksi mogok produksi 80 perajin tahu di Kota Santri itu juga mengakibatkan para pekerja kehilangan penghasilan.

“Saat ini kami koordinasi dengan teman-teman paguyuban bagaimana solusi tercepat, mungkin dinas terkait bisa menurunkan harga kedelai, atau harga tahu kami naikkan, itu harapan kami,” ujarnya. (Dit)