HukumPeristiwa

Warga Probolinggo Tewas Tertembak Senapan Angin Majikan, Begini Kronologinya

×

Warga Probolinggo Tewas Tertembak Senapan Angin Majikan, Begini Kronologinya

Sebarkan artikel ini
Petugas saat menunjukan senapan

Petugas saat menunjukan senapan

Lenterainspiratif.id | Probolinggo – Nasib tragis dialami oleh Idam Kholik (30), warga Dusun Rondukuning, Desa Bulang, Gending, Probolinggo. Ia tewas usai tertembak senapan angin milik majikannya yang sedang latihan menembak.

Peristiwa ini terjadi pada Kamis (7/4/2022) sekitar pukul 12.45 WIB di Dusun Sukun, Desa Gerongan, Maron, Probolinggo.

Kapolsek Maron Iptu Samiran mengatakan, saat itu sang majikan yang diketahui bernama Daud Patriono Immanuel (50), warga Desa Wirolegi, Sumbersari, Jember di sebuah area persawahan.

Pelaku menempelkan sasaran berupa kardus yang ditempelkan ke pohon kelapa. Setelah berulang kali mengenai sasaran, tiba-tiba sasaran jatuh dan korban memperbaiki sasaran tersebut.

Saat korban kembali, tiba-tiba ia terkena peluru nyasar yang mengenai dada korban sebelah kanan. Pelaku pun lantas membawa korban ke ke Puskesmas Condong, sembari menghubungi Polsek Maron. Namun nahas, nyawa korban tidak tertolong.

“Kronologinya korban diajak juragannya latihan nembak di area persawahan. Dan saat itu sasaran jatuh, namun korban masih di lokasi, akhirnya korban terkena peluru dari senapan,” ujar Samiran saat dikonfirmasi, (8/4/2022).

“Untuk pelaku kami lakukan penahanan, dan kasus dilimpahkan ke Satreskrim Polres Probolinggo, dan kita autopsi datangkan Labfor Polda Jatim” tegas Sumiran.

Nur Fadilah (31), kakak kandung korban mengaku mendapat kabar bahwa adiknya tewas karena kecelakaan. Namun setibanya di rumah sakit ia kaget sebab adiknya ternyata tewas karena tertembak bukan kecelakaan.

“Korban bekerja ke bos ini sudah satu tahun. Idam merupakan salah satu karyawan yang disenangi oleh Daud. Karena Idam merupakan karyawan yang rajin dan nurut sama juragannya, jadi dia sering diajak berburu hewan sama bosnya,” jelas Nur Fadilah, saat dikonfirmasi wartawan di kamar jenazah RSUD Waluyo Kraksaan.

Pihak keluarga tetap meminta untuk dilakukan autopsi terhadap korban.

“Di RSUD Waluyo Jati Kraksaan, tidak mempunyai dokter forensik. Untuk tempat, kami siap fasilitasi proses autopsi petugas dari Labfor Polda Jatim,” kata Sugianto. (Ji)