Lenterainspiratif.id | Situbondo – Di Situbondo ternyata ada sebuah dusun yang belum terjangkau oleh listrik dan sinyal telepon seluler. Dusun tersebut bernama Dusun Merak yang terletak di wilayah Desa Sumberwaru, Kecamatan Banyuputih, Situbondo. Wilayah ini ada dalam pengelolaan Taman Nasional Baluran.
Untuk menuju dusun terpencil ini, kita hanya bisa menaiki kendaraan roda dua jenis trail atau off road. Hal itu dikarenakan kita harus melewati jalan terjal berbatu yang ada di wilayah hutan Baluran, dengan jarak tempuh 8 kilometer.
Di dusun dengan penduduk sekitar 1.000 jiwa ini, selain belum ada akses jalan arteri, juga belum ada aliran listrik. Apalagi sinyal telepon seluler maupun sarana pendukung lainnya.
Mirisnya lagi, di dusun tersebut tidak ada fasilitas kesehatan, tidak ada pula sekolah. Kalaupun ada sekolah, sifatnya hanya berupa sekolah fillial atau kelas jauh yang berinduk pada SDN 1 Sumberwaru, hal itu mengakibatkan banyak anak putus sekolah karena jika ingin melanjutkan sekolah ke jenjang lebih tinggi harus terbentur lokasi yang sangat terpencil dan susahnya akses transportasi.
Warga Dusun Merak sebagian besar berprofesi sebagai nelayan. Kalaupun ada yang bercocok tanam, hanya sekadarnya saja. Karena lahannya hanya menumpang pada TN Baluran.
Menariknya, ketika berada di daerah sangat terpencil, di dusun tersebut terdapat banyak sekali ternak sapi milik warga setempat. Tak tanggung-tanggung, jumlahnya mencapai ribuan ekor.
“Rata-rata warga sini memang punya sapi. Kalau tiga ribu sapi mungkin ada. Tiap keluarga punya sekitar lima ekor atau lebih,” terang Sipul, warga setempat, Minggu (30/9/2021).
Cara warga dalam memelihara hewan ternaknya itu juga cukup unik, yakni dengan dilepaskan begitu saja di lahan yang ada di TN Baluran. Namun kendati demikian, sapi-sapi tersebut juga tak lepas dari pantauan sang pemilik.
Berdasarkan informasi yang dihimpun, kendati sangat terpencil di sekitar Dusun Merak tersebut terdapat sejumlah objek wisata sangat menarik. Khususnya wisata bahari. Karena memang berbatasan langsung dengan Laut Jawa. Di antaranya pantai Sejile, Bilik, Kakapa, Lempuyang, Balanan, serta Bama.
“Alhamdulillah, kami sudah membuat nota kesepakatan atau MoU dengan kementerian lingkungan hidup dan kehutanan,” kata Bupati Situbondo Karna Suswandi, kepada wartawan saat berada di dusun tersebut.
Karna mengatakan, pihak MoU bersama Kementerian LHK, dan Pemkab Situbondo, rencananya akan membangun sejumlah fasilitas untuk warga, terutama akses jalan. Hal itu sangat penting untuk pengembangan potensi wisatanya.
“Kami prioriritaskan dulu infrastruktur dan penerangannya. Karena dengan dibukanya akses jalan, akan terbuka semuanya. Termasuk potensi wisatanya. Jadi, ada simbiosis mutualis dengan TN Baluran,” kata Karna Suswandi.