BudayaJawa TimurPeristiwa

Tradisi Liwetan Saat Terjadi Gerhana Dan Mitos Buto Ijo

×

Tradisi Liwetan Saat Terjadi Gerhana Dan Mitos Buto Ijo

Sebarkan artikel ini
Tradisi Liwetan Saat Terjadi Gerhana Dan Mitos Buto Ijo
ilustrasi

Tradisi Liwetan Saat Terjadi Gerhana Dan Mitos Buto Ijo
ilustrasi

Lenterainspiratif.id | Sidoarjo – Pada saat terjadi gerhana bulan biasanya para ibu hamil biasanya menggelar sejumlah tradisi, salah satunya liwetan. Hal ini ada kaitannya dengan mitos datangnya buto ijo atau makhluk gaib raksasa memangsa janin para ibu hamil saat gerhana.

Salah satunya seperti yang dilakukan oleh Sholikhatul Azizah, ibu hamil di Bungurasih, Sidoarjo. Liwetan atau menanak nasi liwet dipercaya bisa mengusir buto ijo.

Azizah menggelar acara liwetan tersebut adalah rangka tasyakuran atas empat bulan kehamilannya dengan mengundang saudara hingga tetangga.

Nasi liwet dimasak menggunakan sejumlah bahan seperti daun salam, serai, bawang merah dan bawang putih hingga cabai merah dan garam. Rasanya pun gurih dan nikmat saat disajikan hangat dengan lauk khusus seperti terancam timun dan telur dan beberapa lauk lainnya.

Usai makanan disajikan, digelar doa bersama untuk keselamatan janin dan ibunya. Setelah rampung berdoa, nasi liwet dinikmati bersama-sama di atas daun pisang atau kertas minyak.

“Ini tradisi turun temurun. Untuk keselamatan ibu dan bayinya agar tidak terjadi hal yang tak diinginkan,” kata Azizah di Sidoarjo, Rabu (26/5/2021).

Azizah mengatakan dirinya memang sengaja menggelar tradisi saat gerhana bulan total seperti ini sembari menghaturkan doa agar bayi dan ibunya diberi kesehatan hingga proses melahirkan nanti.

“Katanya dulu agar bayinya tidak dibawa buto, makanya ini saya gelar tasyakuran, berdoa bersama saudara agar selamat ibu dan bayinya. Setelah itu baru mandi keramas,” ungkap Azizah. ( fi )