Tips

Tradisi Lebaran, 4 Kue Kering Ini Ternyata Warisan Kolonial Belanda

×

Tradisi Lebaran, 4 Kue Kering Ini Ternyata Warisan Kolonial Belanda

Sebarkan artikel ini
Nastar,
Gambar Ilustrasi

Lenterainspiratif.id | Kuliner – Sebelum masuknya Belanda ke Indonesia, masyarakat Muslim di tanah air merayakan Idul Fitri dengan sajian kue khas dari daerahnya masing-masing seperti rengginang, opak ataupun apem.

 

Namun interaksi sosial budaya pada abad ke 19 antara masyarakat bumiputera dengan orang Belanda, turut memengaruhi tradisi hidangan kue kering. Hal itu bisa dilihat dari namanya yang sudah dipastikan bukan berasal dari Indonesia.

 

Berikut 4 kue warisan jaman kolonial Belanda yang populer menjadi sajian saat Lebaran:

 

1.Nastar

 

Nastar merupakan gabungan kata dalam bahasa Belanda,ananas yang berarti nanas dan taartjes yang berarti kue. Nastar terinspirasi dari olahan pie Belanda yang dibuat dengan isian selai blueberry, apel ataupun stroberi. Karena di Indonesia sulit menemukan buah-buahan tersebut, akhirnya ditemukan nanas sebagai pengganti isian kue.

 

Awal masuknya ke Indonesia,nastar merupakan sajian kue bagi para bangsawan pada perayaan acara besar atau penting. Namun sekarang siapapun bisa menyajikan kue yang selalu hadir saat Lebaran tiba ini.

 

2. Kastengel

 

Kue berbahan keju ini selalu menjadi menu wajib saat Lebaran tiba. Berasal dari Bahasa Belanda kaasstengels, kaas berarti keju dan stengels yang berarti batangan.

 

Adonan keju serta parutan keju di lapisan luar membuat aromanya menjadi khas. Siapa sangka di Belanda, kastengel bukanlah kudapan di saat hari raya. Kastengel justru menjadi alat barter sebagai pengganti mata uang, karena komposisinya memakai keju mahal sehingga dianggap makanan yang cukup bergengsi.

 

Masuknya kastengel ke Indonesia karena akulturasi budaya dan kuliner. Dahulunya kastengel adalah suguhan di rumah pejabat atau pegawai Belanda yang menikahi wanita pribumi.

 

Di negeri asalnya kastengel dibuat panjang 30 sentimeter mirip roti baguatte asal Perancis yang disantap dengan sup atau dipotong kecil sebagai pelengkap salad. Masuk ke Indonesia, kastengel dibuat kecil-kecil menyesuaikan loyang dan oven yang ada di Indonesia.

 

3. Lidah Kucing

 

Selain nastar dan kastengel, lidah kucing juga sangat populer menjadi pengisi toples kue saat Lebaran tiba. Bentuknya yang tipis panjang dengan rasa renyah dan gurih manis menyerupai lidah kucing.

 

Di Belanda kue ini bernama kattentongen yang berarti lidah kucing. Kue ini awalnya populer di Perancis pada abad ke 17, lalu dibawa ke Indonesia oleh pemerintah kolonial Belanda.

 

4. Kue Semprit

 

Kue semprit juga begitu familiar menjadi kue Lebaran. Kue yang berbentuk seperti bunga ini mempunyai rasa manis dan menggugah selera.

 

Kue Semprit yang berasal dari Jerman ini dibawa ke Indonesia pada masa penjajahan Belanda. Bernama asli Spritzgeback atau Spritz Cookies karena cara membuatnya seperti disemprot. Kue ini ternyata tercipta dari ketidaksengajaan seorang koki ketika hendak membuat kue ulang tahun.

 

Sang koki Jerman tersebut mencoba memanggang sedikit adonan dan enggak disangka tercipta kue kering yang tahan lama dan renyah. (Tim)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *