Lenterainspiratif.id | Sofifi – Dinas Pemberdayaan Masyarakat Dan Desa (DPMD) Provinsi Maluku Utara (Malut) bersama 12 Organisasi Perangkat Daerah (OPD) Provinsi Maluku Utara telah melakukan Singkronisasi pada program Transformasi Ekonomi Kampung Terpadu (TEKAD) dengan moto, “Membangun Dari Kampung”, khususnya di tiga (3) kabupaten Provinsi Maluku Utara.
Taufiq Kurniawan, sebagai Pejabat Pembuat Komitmen pada Dinas PMD Malut, saat di wawancarai awak media, Senin (13/12/2021) menyampaikan bahwa ada peluncuran program baru yaitu program Tekad, yang di khususkan pada tiga (3) kabupaten di provinsi Maluku Utara, kata Taufiq, program Tekad ini di luncurkan pada bulan Juni 2021 jadi di butuhkan tahapan singkronisasi.
“Jadi baru di tiga kabupaten yang di luncurkan pada bulan Juni 2021 kemarin, jadi untuk tahun ini kita baru eksis sekitar 4 bulan, makanya dengan adanya Program TEKAD ini kita butuh singkronisasi,” ucapnya.
Menurutnya, program Tekad ini adalah menyisir rumah tangga di kawasan berbasis pertanian dan perikanan, hal ini menjadi program pemberdayaan untuk masyarakat yang berada di kawasan timur khususnya.
“Jadi di Maluku Utara itu di fokuskan 3 kabupaten yakni, Kabupaten Halmahera Selatan (Halsel), Kabupaten Halmahera Barat (Halbar) dan Kabupaten Halmahera Tengah (Halteng). Jadi kita di tahun ini baru 3 kabupaten untuk lokasi programnya,” sebutnya.
Kata Taufiq, dalam awal program saat ini, di butuhkan dukungan dari instansi terkait, yang itu juga tergabung dalam Tim koordinasi yang di atur dalam SK Gubernur
“Jadi sekitar 12 OPD yang tergabung dalam tim kordinasi yang tergabung dalam rangka pelaksana program Tekad ini, salah satu nya, dinas pertanian, dinas perikanan, dinas Pangan, dinas kehutanan, dinas tenaga kerja dan dinas pemberdayaan perempuan provinsi Maluku Utara, itu yang menjadi mitra kita dalam program Tekad ini. Jadi kita butuh sinergitas komitmen dan dukungan dari OPD-OPD itu untuk program Tekad,” sebutnya.
“Untuk di tahun 2022 masih tetap, karena di tahun 2021 ini kita baru penataan kelembagaan seperti sosialisasi program, singkronisasi opd-opd, rekrtumen fasilitator. Jadi di tahun 2022 itu masuk pendampingan desa di tiga kabupaten,” terangnya.
Kata Taufiq, khusus di 3 kabupaten tersebut tidak semua desa di ambil, jadi untuk sistem pengambilannya tersebut per kabupaten di fokuskan 20 desa, dari 4 kecamatan. “Jadi 1 kecamatan itu di ambil 5 desa, jadi semuanya 60 desa 12 kecamatan,” kata Taufiq.
“Jadi kegiatan program ini bukan di usulkan oleh kami dari dinas, tapi ini di usulkan melalui IFAD dari kementerian, jadi kegiatan ini di danai oleh pinjaman dari hibah melalui kementerian, bukan dari kami Dinas BPMD,” ujarnya.
Lanjut di katakan, untuk tahun 2022 masuk di implementasi program bagaimana masyarakat di dampingi untuk meningkatkan trans hidup ekonomi rumah tangga, kata Dia, di tahun ini masih di lakukan pendataan dimana yang berhak untuk mendapatkan bantuan dalam bentuk peralatan, karena Program TEKAD tersebut masuk pada bidang pertanian dan nelayan.
“Maka sebelum penetapan tempat itu di lakukan survey dulu, yang di gandeng dengan tim dari Unkhair, jadi Unkhair melakukan survey dengan nama Embisline, untuk menentukan mana lokusnya, jadi sebelum kita jalan itu di tentukan dulu, jadi satu kabupaten itu 20 desa, yang itu menjadi lokus program, dan di tiap-tiap desa itu ada pendamping kecamatan maupun pendamping dari desa,” tandasnya
Taufiq menjelaskan bahwa program Tekad ini di kontrak berkisar 6 tahun, oleh pihak kementerian desa dan IFAD, “jadi tahun depan kami mulai Eksen ke program nya, jadi tahun ini kita masih butuh dukungan dan fasilitator dan juga pernyataan minat dengan kepala desa. Dan memang dari desa juga mendukung sekali dengan program ini,” jelasnya.
“Jadi untuk tahun 2022 masih lokasinya tetap 60 desa, 12 kecamatan dan 3 kabupaten, jadi kedepan baru di lakukan star implementasi program, dan pendamping juga sudah di rekrut dan sudah siap,” tutup Taufiq. (Toks).