
Lenterainspiratif.id | Surabaya – Masyarakat di Surabaya dan sekitarnya tak perlu bingung akan kemana mengisi libur lebaran tahun 2021. Pasalnya 8 taman di Surabaya tetap di buka dengan tetap mematuhi protokol kesehatan dan jumlah pengunjung dibatasi hanya 50 persen.
“Tetap ada 8 taman yang dibuka. Semua tetap menjaga protokol kesehatan,” kata Plt Kepala Dinas Kebersihan dan Ruang Terbuka Hijau (DKRTH) Kota Surabaya Anna Fajriatin, Selasa (11/5/2021).
Anna mengatakan, ketika pengunjung sudah melebihi kapasitas atau diatas 50 persen, maka yang lain harus mengantre supaya tidak terjadi kerumunan.
“Ya, jika sudah melebihi kapasitas 50 persen harus antre, semua sesuai protokol kesehatan,” ujarnya.
Delapan taman yang akan dibuka ialah Taman Flora Surabaya, Taman Harmoni, Taman Cahaya, Taman Pelangi, Taman Prestasi, Taman Ekspresi, Kebun Bibit Wonorejo, dan Taman Sejarah. Namun, ada peraturan jam dan pengaturan jalan sesuai prokes.
“Jamnya juga kami batasi, mulai jam 06.00 WIB sampai jam 11.00 WIB dulu setiap hari, karena kita mau lihat perkembangan dulu. Jangan sampai menjadi klaster baru. Jadi one way, masuk lewat pintu mana dan keluar itu lewat pintu mana,” ujarnya.
Untuk para pedagang tetap di ijinkan berjualan di area taman dengan catatan tetap harus mematuhi protokol kesehatan.
“Banyak juga pedagang yang masuk ke taman. Kami tidak melarang itu, tapi kami membatasinya dengan prokes. Ini semua harus sama-sama saling menjaga, tidak hanya kami dari pemerintah, petugas taman saja. Karena petugas kami sangat sedikit di dalam taman, sehingga harapan kami dengan bukanya taman ini sama-sama saling menjaga dan bisa buka terus,” jelasnya.
Ia berharap, ketika taman dibuka warga bisa mentaati aturan yang ada. Seperti aturan dilarang berkerumun, pengunjung harus menggunakan masker dengan benar dan cuci tangan yang harus ditaati.
“Pinginnya itu berjalan bersama prokes. Di awal kami semprot dulu, ini sudah mulai kita semprot disinfektan. Mulai keliling bangku, tempat-tempat main, toilet sudah kita bersihkan, termasuk kursi-kursi di pedestrian itu teman-teman DKRTH yang nyemprot. Mungkin nanti kami coba siapkan sarung tangan yang plastik yang sekali buang agar pengunjung tidak memegang langsung alat bermain,” pungkasnya. ( fi )