Halmahera Timur, Lentera Inspiratif.com
Sejumlah pedagang pasar yang berada di pasar jati luhur SP4, di Desa Ake Daga, Kecamatan Wasileo Timur, Kabupaten Halmahera Timur, mencurahkan keluhan yang selama ini mereka rasakan. Pasalnya, selama ini di Kecamatan Wasileo Timur tak memiliki pasar sentral. Sehingga, para pedang harus berpindah – pindah dari tempat satu ke tempat lainnya.
Pasangan calon gubernur dan wakil gubernur Maluku Utara, Muhammad Kasuba dan Abdul Madjid Husen (MK – Maju), merasa prihatin dengan kondisi yang dirasakan oleh pedagang pasar jati luhur SP4. Karena dalam blusukkannya, Muhammad Kasuba yang didampingi oleh tim relawan, pimpinan partai koalisi dan tim pemenangan, mendapatkan beberapa keluhan yang dialami oleh pedagang. Salah satunya, tidak ada pasar yang tetap untuk menjadi sentral pedagang dan pembeli.
Sementara itu, Muhammad Kasuba, calon gubernur Maluku Utara dengan nomor urut 4, saat ditemui beberapa awak media di Pasar Jati Luhur SP4, pada Minggu (19/05/2018), memaparkan, bahwa dirinya beserta rombongan langsung turun blusukkan di pasar jati luhur SP4, untuk mengetahui kondisi pasar maupun kondisi pedagang yang selama ini dirasakan. Dan keluhan yang dirasakannya adalah tak ada tempat sentral bagi pedagang pasar.
"Kondisi pasar sangat memprihatinkan, baik dari segi tempat dan harga. Dengan hal itulah, yang menghambat kemajuan perekonomian masyarakat Halmahera timur. Dan jika saya terpilih menjadi gubernur Maluku Utara, saya harus membuat satu pasar yang menjadi titik sentral masyarakat untuk pedagang dan pembeli, "ungkapnya.
Muhammad Kasuba menambahkan, para pedagang di pasar Pasar jati luhur, terasa lelah. Karena di Halmahera Timur mempunyai 4 pasar, hari Minggu di SP 4, hari Senin di SP 6, hari Rabu di SP 2 dan hari Kamis SP 1. Hal ini membuat ekonomi di Halmahera Timur tidak berkembang dan harga menjadi mahal.
"Kita mendesain pasar yang ada tetap aktif semuanya. Tapi, hanya satu pasar saja yang menjadi titik sentral masyarakat dari mana saja yang berdagang sampai pembeli, "pungkasnya.
Terpisah, Murni Sumarno pedagang pasar, kepada Lentera Inspiratif.com mengatakan, bahwa selama ini ia harus berpindah – pindah tempat. Karena tak ada pasar yang sentral. Otomatis, harga yang ia jual harus dinaikkan, karena pedagang harus mengeluarkan ongkos lebih untuk biaya transportasi.
"Saya berharap MK – Maju, jika terpilih menjadi gubernur dan wakil gubernur Maluku Utara, untuk mencarikan solusi terkait masalah ini. Agar para pedagang tak lagi susah untuk menjual dagangannya dan pembeli pun tak sulit untuk mencari kebutuhannya, "tandasnya. (alif)







