DaerahHukumKriminal

Tak Hanya Dibunuh, Bocah Yang Mayatnya Dibuang di Hutan Kemlagi, Duburnya Juga Ditusuk Bambu

foto : Tersangka
foto : Tersangka Trisno Sutejo (19) alias TS, warga Dusun Sangkan, Desa Ketemasdungus, Kecamatan Puri, Mojokerto 

Lenterainspiratif.com Mojokerto – Polresta Mojokerto bergerak cepat meringkus dua pelaku pembunuhan Ardio Wilian Oktaviano (13) yang jenazahnya ditemukan di jembatan hutan Kemlagi

Pelaku Trisno Sutejo (19) alias TS, warga Dusun Sangkan, Desa Ketemasdungus, Kecamatan Puri, Mojokerto dan adiknya IS (17) ditetapkan sebagai tersangka pembunuhan Ardio Wilian Oktaviano alias Dio (13), warga Desa Ketemasdungus, Kecamatan Puri, Mojokerto.

Kapolres Mojokerto Kota AKBP Bogiek Sugiyarto, Rabu, (26/2/2020), menjelaskan kedua pelaku diringkus kemarin, Senin (24/2/2020), kedua pelaku merupakan tetangga korban di Desa Ketemasdungus, Kecamatan Puri.

“kedua pelaku merupakan tetangga korban, yang sebenarnya antara korban dan pelaku sering bertemu satu sama lain” jelas Bogiek

Lanjut bogiek, pelaku atas nama TS (16) pelajar SMA, IS (17) tidak sekolah, mereka berdua merupakan kakak beradik, motif pembunuhan merupakan adanya dendam karena adiknya atas nama SS pernah dipukul oleh korban pada 26/01/2020, sementara pembunuhan dilakukan pada (29/01/2020). TS mencekik dan membenturkan kepala korban ke pembatas Jembatan Gumul, petak 31 hutan Desa/Kecamatan Kemlagi, Mojokerto, Rabu (29/1) sekitar pukul 23.10 WIB.

Setelah menginjak-injak tubuh Dio hingga tidak bergerak, Trisno menusukkan sebatang bambu ke dubur korban. Bambu itu berukuran 22 cm dengan diameter sekitar 1,5 cm. Dibantu IS, Trisno lantas melempar mayat Dio ke sungai tempat di bawah Jembatan Gumul.

Sementara itu, Kasat Reskrim Polres Mojokerto Kota AKP Julian Kamdo Waroka mengaku belum mendapatkan keterangan dari Trisno terkait tujuan tersangka menusuk dubur korban dengan bambu. Menurut dia, sampai saat ini tersangka masih memberi keterangan yang berbelit.

“Kami masih belum dapatkan keterangan tersangka kenapa dia menusuk korban. Kemungkinan dia marah berlebihan karena motifnya dendam terhadap korban,” kata Waroka kepada wartawan, Kamis (27/2/2020). Waroka memastikan, Trisno menusukkan bambu ke dubur Dio saat bocah kelas IV SDN Ketemasdungus itu sudah tidak bernyawa.

“Hasil autopsi juga gitu. Korban meninggal karena cekikan dan benturan. Sudah mati ditusuk pakai bambu,” terangnya.

Ia juga menegaskan, batang bambu yang digunakan menusuk dubur Dio sudah disiapkan oleh tersangka. Bambu kecil ini nampak dipotong tumpul secara rapi pada kedua ujungnya.

“Yang pasti dia (tersangka sudah siapkan bambu itu,” tandasnya.Mayat Dio baru ditemukan pengguna jalan di bawah Jembatan Gumul pada Kamis (30/1) sekitar pukul 06.00 WIB. Korban tengkurap di dasar sungai yang sedang dangkal. Separuh kepala siswa kelas IV SDN Ketemasdungus ini menancap di lumpur.

Trisno dan IS tega membunuh Dio karena dendam setelah tahu adik mereka berinisial SS dipukul dan diejek korban saat di sekolah. Dio merupakan teman satu sekolah SS di SDN Ketemasdungus. Meski usianya 13 tahun lebih, korban masih duduk di bangku kelas IV. (roe)

Exit mobile version