BudayaJawa Timur

Struktur Bangunan Kuno Peninggalan Majapahit Ditemukan di Mojokerto

×

Struktur Bangunan Kuno Peninggalan Majapahit Ditemukan di Mojokerto

Sebarkan artikel ini
Bangunan Kuno, Peninggalan Majapahit, Mojokerto

Bangunan Kuno, Peninggalan Majapahit, Mojokerto

Mojokerto | Lenterainspiratif.id  – Susunan batu bata kuno yang ditemukan di Dusun Kedawung, Desa Gemekan, Kecamatan Sooko, Kabupaten Mojokerto, diduga merupakan struktur bangunan salah satu candi peninggalan kerajaan Majapahit.

“Pendataan awal kami, objek itu berada di tengah sawah dan berada di dalam gundukan tanah,” kata Pamong Budaya Ahli Muda BPCB Jatim, Muhammad Ichwan, Senin (4/10/2021).

Struktur bangunan itu terlihat di sisi barat sepanjang 6,5 meter dan di sisi lainnya belum nampak. Di tengah sisi barat tampak menonjol atau keluar ke arah barat dengan panjang 2,8 meter dan lebar 80 sentimeter.

“Diperkirakan kemungkinan candi, ada penampil di sisi barat karena pada umumnya bangunan atau struktur candi di Jawa Timur itu ditandai berupa trah tangga,” bebernya.

“Struktur bangunan berupa batu bata merah dengan ukuran panjang 42 sentimeter, lebar 22 sentimeter dan tebal 8 sentimeter. Peninggalan Kerajaan Majapahit tapi periodisasi belum tahu,” lanjutnya.

Sedangkan tanah yang menutupi struktur candi diperkirakan memiliki ketebalan 6,6 meter. Selain itu, petugas juga menemukan struktur bangunan seperti pagar yang ada di sebelah barat penemuan pertama. “Kita dapatkan juga struktur membentuk seperti pagar, dengan ketebalan kurang lebih 57 sampai 60 sentimeter. Kita ketahui itu, di sisi barat sebelah utara maupun barat sisi sebelah selatan untuk timur kami belum dapatkan,” paparnya.

Pagar dengan panjang 4,20 meter dengan 4 lapis batu bata yang memiliki ukuran 42 sentimeter, lebar 22 sentimeter serta tebal 8 sentimeter.

Namun untuk memastikan sejarah dari bangunan tersebut, lanjut Ichwan, pihaknya masih harus melakukan ekskavasi serta koordinasi dengan stakeholder. “Perlu kajian dan ekskavasi. Dugaan pagar mengelilingi candi. Belum diketahui bentuk sebenarnya arsitekturalnya. Tapi pada umumnya candi dengan pola tersebut hampir sama dengan candi yang ada di Jawa Timur. Kami baru menindaklanjuti penemuan awal, diperlukan koordinasi dengan stakeholder terkait,” pungkasnya. ( Diy )