Lenterainspiratif.id | Surabaya – Perayaan Hari Ulang Tahun ke-80 Korps Brimob Polri di Mako Kompi 3 Batalyon A Satuan Brimob Polda Jawa Timur, Jumat (14/11/2025), berlangsung meriah dan penuh energi. Sorotan utama tertuju pada aksi memukau Polwan Brimob yang menampilkan Srikandi Challenge, ajang bergengsi yang digelar Korbrimob Polri setiap tahun.
Pada peragaan ini, empat Polwan Brimob Polda Jatim—Bripda Disa Widayanti, Brigadir Lisa Pricilia, Briptu Jihan Ahmadiyah, dan Bripda Salwa—turun langsung menunjukkan kemampuan taktis setara pasukan khusus.
Aksi diawali dengan repling dari ketinggian 25 meter, dilanjutkan melewati obstacle kolong meja, piramid, hingga tangga. Ketegangan meningkat saat mereka melakukan tembakan sniper, pendobrakan pintu, hingga uji akurasi menembak MPX jarak 15 meter pada enam plate kecil menggunakan tiga sikap berbeda.
Tidak berhenti di situ, Srikandi Brimob Jatim juga menuntaskan sasaran Texas jarak 10 meter sambil memegang tameng dan senpi HS, kemudian melanjutkan ke simulasi penyelamatan sandera, tembakan sniper kedua, hingga evakuasi menggunakan mobil todak yang menutup aksi dengan dramatis.
Dansat Brimob Polda Jatim, Kombes Suryo Sudarmadi, menjelaskan bahwa Brimob Challenge merupakan kompetisi tahunan untuk mengukur kemampuan taktis seluruh Satuan Brimob di Indonesia, termasuk kategori khusus Polwan.
“Ada halang rintang, penembakan, sniper dan materi lain yang diuji,” ujarnya.
Kombes Suryo menuturkan, jumlah Polwan Brimob di Polda Jatim terbatas—hanya enam orang—namun empat di antaranya dimaksimalkan tampil karena dua lainnya terkendala usia dan kondisi fisik.
“Penampilan mereka luar biasa. Ini bukti bahwa Polwan Brimob mampu menjalankan tugas taktis, profesional, dan siap kapan saja negara membutuhkan,” tegasnya.
Aksi para Srikandi Brimob ini mendapat apresiasi dari para tamu undangan. Mereka dinilai mampu menunjukkan kesiapan dalam operasi taktis, mulai dari pembebasan sandera, tembakan presisi, hingga koordinasi unit di lapangan.
Kabid Humas Polda Jatim, Kombes Pol Jules Abraham Abast, menegaskan bahwa peragaan ini bukan sekadar atraksi.
“Semua dilakukan dengan standar tinggi. Ini menjadi inspirasi bagi generasi muda, terutama perempuan, bahwa mereka dapat berkontribusi besar dalam menjaga keamanan negara,” pungkasnya. (*)
