Jawa TimurPolitik

Santoso Bekti Wibowo Serap Aspirasi Warga Malabar, Soroti Efisiensi Anggaran

×

Santoso Bekti Wibowo Serap Aspirasi Warga Malabar, Soroti Efisiensi Anggaran

Sebarkan artikel ini
Anggota DPRD Kota Mojokerto, Santoso Bekti Wibowo saat reses di Lingkungan Malabar, Kedundung, Kota Mojokerto

Mojokerto, LenteraInspiratif.id – Anggota DPRD Kota Mojokerto dari Fraksi PDI Perjuangan, H. Santoso Bekti Wibowo, ST, menggelar reses di Lingkungan Malabar, Kelurahan Kedundung, Kecamatan Magersari, pada Sabtu (15/3/2025). Dalam pertemuan ini, ia mendengarkan berbagai aspirasi warga dan menyampaikan kondisi terkini terkait kebijakan anggaran.

 

Dalam sambutannya, Santoso menekankan bahwa reses adalah kesempatan bagi dirinya untuk mendengar langsung permasalahan yang dihadapi masyarakat. Ia memastikan bahwa setiap aspirasi akan menjadi perhatian dalam perumusan kebijakan daerah.

 

“Ini masa reses adalah sesuatu untuk menyerap aspirasi masyarakat,” ujarnya di hadapan peserta reses.

 

Santoso juga menyampaikan bahwa tahun ini dirinya telah mengajukan 33 pokok pikiran (pokir) untuk kepentingan warga. Ia menganggap pencapaian ini sebagai hasil kerja sama dan kepercayaan masyarakat.

 

“Tahun ini pengajuan pokir telah ditutup dan saya bisa mengajukan 33 item,” ungkapnya. “Ini suatu anugerah berkat bantuan dari teman-teman semua.”

 

Namun, ia mengungkapkan bahwa efisiensi anggaran membuat jumlah pokir yang dapat diajukan mengalami penurunan. Hal ini menjadi tantangan tersendiri dalam memperjuangkan kepentingan masyarakat.

 

“Seperti kita ketahui, saat ini sedang gencar-gencarnya anggaran diefisiensi,” jelasnya. “Sebelumnya saya mendapatkan jatah pokir 150, sekarang setelah efisiensi hanya bisa mengusulkan 100.”

 

Santoso juga menyoroti dampak efisiensi terhadap transfer dana dari pemerintah pusat ke Kota Mojokerto. Menurutnya, pemangkasan ini berimbas pada banyak sektor, terutama belanja daerah.

 

“Anggaran dari pusat yang sebelumnya Rp700 miliar kini hanya Rp300 miliar,” terangnya. “Kalau kita lihat, dana ini kira-kira hanya cukup untuk menggaji karyawan.”

 

Ia menilai bahwa kondisi ini turut melemahkan roda perekonomian daerah dan menurunkan daya beli masyarakat. Oleh karena itu, ia mengingatkan warga untuk lebih bijak dalam mengatur keuangan.

 

“Saya melihat dengan adanya efisiensi, roda ekonomi melemah dan daya beli masyarakat ikut turun,” ujarnya. “Kita juga perlu hati-hati dalam mengelola keuangan, termasuk keuangan rumah tangga.”

 

Santoso juga mengajak masyarakat untuk lebih cermat dalam mengatur pengeluaran di tengah kondisi ekonomi yang sulit. Ia mengingatkan agar tidak boros dalam penggunaan uang.

 

“Jadi kalau bisa jangan boros-boros dalam mengatur keuangan keluarga,” pesannya.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *