Kriminal

Rianto Mengaku, Dirinya Dianiaya Dan Diintimidasi Oleh Pegawai, Satpol PP Dan Preman

×

Rianto Mengaku, Dirinya Dianiaya Dan Diintimidasi Oleh Pegawai, Satpol PP Dan Preman

Sebarkan artikel ini
foto : beberapa luka yang dialami oleh korban.

foto : beberapa luka yang dialami oleh korban.

HALUT – Rianto Pasimanyeku, salah pemuda jemaat imanuel Ruko yang kini mendiami di Desa Kokotajaya Tobelo Utara, dia mengaku, mendapat tindakan penganiayaan dan intimidasi dari sejumlah pegawai, anggota Satpol PP Pemkab Halut dan beberapa oknum preman yang turut terlibat, pada aksi demonstrasi tuntutan harga komoditi kopra Rabu (28/11/2018) didepan kantor Bupati setempat.

“Waktu itu saya sedang aktifkan video handphone dan merekam jalannya aksi itu, tiba-tiba ditengah kerumunan aksi, beberapa anggota Satpol, Pegawai dan gaya preman datang langsung minta handpone dimatikan, berselang tidak lama langsung saya dipukul oleh mereka, mereka semua saya kenal,” jelas Rianto yang biasa disapa Ago, yang informasinya menjabat sebagai Ketua Majelis Permusyawaratan Mahasiswa (MPM) Universitas Halmahera, pada Senin (03/12/2018) kepada media ini di Tobelo kemarin.

Dia juga menyampaikan, seusai dipukuli dan diintimidasi, dirinya digiring masuk ke dalam kantor Bupati, sambil dilakukan tindakan-tindakan seperti pengancaman dan sebagainya terhadap dirinya.

“Waktu dibawah masuk ke dalam saya bilang diamankan, padahal dipukul terus oleh pegawai, satpol dan beberapa orang gaya preman, saya bilang saya datang tapi tidak anarkis,” ucap Rianto itu.

Kemudian, dirinya langsung dibawah disebuah ruangan tertutup yang ada di dalam kantor Bupati, bukannya diamankan melainkan pengancaman terus berlangsung dilakukan oleh para oknum itu.

Atas tindakan itu, Rianto mengaku, bersama Kordinator Advokasi Jemaat Imanuel Ruko, Heltom Sandros Didide, telah mendatangi kantor KA SPK Polres Halut, serta melaporkan atas tindakan penganiayaan dan intimidasi yang dialami dirinya.

“Saya dan Ketua Advokasi Pemuda Jemaat Imanuel Ruko, sudah melaporkan ini secara resmi ke Polres Halut,” jelas Rianto saat didampingi Ketua Advokasi kemarin itu.

Sementara, Sandros selaku Ketua Advokasi, mengaku, prihatin dengan sikap para anggota Satpol PP Pemkab Halut, Pegawai dan oknum preman terhadap saudara Rianto.

“Kami kecewa dengan pemerintah, termasuk oknum Satpol, Pegawai dan Preman yang ikut terlibat dengan tindakan itu,” kata Sandros, yang juga selaku Plt Ketua Karangtaruna Desa Kokotajaya dan Ketua Format (Forum Mahasiswa Tobelo). (rth/dit)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Banner BlogPartner Backlink.co.id