Lenterainspiratif.com, GRESIK — Banjir kali Lamong yang tiap tahun dirasakan warga Gresik dan Mojokerto dapat diatasi jika dibangunkan tanggul.
Namun, bola panas pembangunan tanggul kali lamong ada di tangan pemkab Gresik. Kini, Kementrian PUPR menunggu keseriusan Pemkab Gresik dalam menyediakan lahan.
Hal itu dikatakan Dirjen Sumber Daya Air Kementerian PUPR, Hari Suprayogi. Ia mengatakan pembangunan tanggul sungai Kali Lamong di Gresik tinggal menunggu langkah serius Pemkab Gresik dalam menyediakan lahan.
“Surabaya selesai, Gresik tidak. Problemnya tanah dan lahan di wilayah Gresik. Di ruas Surabaya sudah dikerjakan semua. Pokoknya tanah siap kami masuk,” ujarnya, Rabu (15/1/2020).
Ia menjelaskan selama ini, pembangunan tanggul di sepanjang sungai Kali Lamong itu tergantung penyediaan lahan dari pemerintah daerah setempat. Misalnya, Pemkot Surabaya telah membebaskan lahan khusus untuk membangun tanggul penahan banjir tersebut.
“Masalahnya cuma ada di ketersedian lahan, tanahnya siap maka kami siap,” katanya.
Sekadar diketahui, proyek Pengendalian Banjir Kali Lamong sepanjang 103 kilometer, yang selalu berdampak di sejumlah kawasan di Jawa Timur itu, masuk Perpres 80/2019 tentang Percepatan Pembangunan Ekonomi Jatim.
Sesuai lampiran Perpres 80/2019, estimasi nilai investasi proyek Pengendalian Banjir Kali Lamong itu mencapai Rp1,04 triliun dari alokasi Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (APBN).
Emil Elestianto Dardak Wakil Gubernur Jatim sudah dua kali mengajak koordinasi Pemkab Gresik untuk penyediaan lahan yang akan dibangun tanggul.
Emil mengaku optimistis, karena proyek Pengendalian Banjir Kali Lamong sudah masuk dalam Perpres 80/2019. (run)