DaerahPendidikan

Proses Belajar Mengajar SDN Inpres Orimakurunga Bergantung Pada Cuaca

×

Proses Belajar Mengajar SDN Inpres Orimakurunga Bergantung Pada Cuaca

Sebarkan artikel ini
foto : sdn inpres

foto : sdn inpres orimakurunga

HALSEL – Proses belajar mengajar di Sekolah Dasar Negeri (SDN) Inpres Orimakurunga, Kecamatan kayoa Selatan, Kabupaten Halmahera Selatan (Halsel) bergantung pada cuaca. Pasalnya, jika pada saat jalannya proses belajar mengajar disaat cuaca buruk, yakni hujan atau angin kencang para siswa-siswi tersebut terpaksa harus diliburkan, karena ruang kelas belajar (RKB) pada sekolah tersebut sudah tidak layak lagi digunakan akibat rusak parah. Ironisnya, hingga kini sekolah SDN Inpres Orimakurunga belum mendapatkan perhatian dari pemerintah daerah (Pemda) melalui dinas pendidikan dan kebudayaan Halsel, untuk perbaikan ruang kelas.

Rusaknya seluruh Ruang kelas belajar (RKB) pada SDN Inpres Orimakurunga sudah lama, sehingga pihak sekolah sudah membuat proposal permohonan ke Pemda Halsel melalui dinas pendidikan agar RKB pada sekolah tersebut direnovasi atau di bangun baru. Namun, hingga sekolah tersebut rusak parah belum juga mendapatkan bantuan dari pemerintah untuk perbaikan ruang kelas tersebut.

Permohonan pembangunan ruang kelas belajar (RKB) tersebut sudah diusulkan oleh tiga kepala sekolah sebelumnya yakni mantan kepala sekolah H. Kubais Djumadil, kepala sekolah almarhum Hi Ramli Husen hingga kepala sekolah sekarang Nurhidayah Amir, sekolah tersebut belum mendapatkan sentuhan dari pemerintah daerah (Pemda) Halsel. Tidak dibangunnya RKB pada sekolah tersebut diduga kuat karena persoalan kepentingan politik. Sebab, Desa Orimakurunga merupakan Desa mantan calon Bupati Halsel Hi Amin Hi Ahmad yang merupakan rival politiknya Bupati Halsel, Bahrain Kasuba, sehingga atas dasar itu, sekolah yang sudah rusak parah tidak dibangun oleh Pemda Halsel.

Hal ini di sampaikan oleh Ruslan Abdul salah seorang warga Orimakurunga yang juga anggota LSM FDAK Kabupaten Halsel. “Patut diduga kuat ada unsur politik, karena berdasarkan data yang diterimanya sejumlah sekolah yang masih layak digunakan sudah di renovasi, bahkan ada yang langsung dibangun baru. Ini ada indikasi pilih kasih atau patut diduga ada unsur jual beli proyek sekolah antara pihak Diknas dan oknum Kepala Sekolah yang RKBnya masih layak namun renovasi atau dibangun baru tersebut, “terangnya, Jumat (21/6/2019).

Terpisah, bagian perencanaan Dinas Pendidikan Kabupaten Halmahera Selatan, saat berusaha dikonfirmasi wartawan lenterainspiratif.com, melalui saluran telponnya, belum bisa dihubungi. (adhy)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Banner BlogPartner Backlink.co.id