Lenterainspiratif.id | Lamongan – Pengawas Sekolah dan Kepala Sekolah Penggerak tingkat SMP di Kabupaten Lamongan mengikuti kegiatan workshop Penyusunan Instrumen Supervisi Sekolah Penggerak, Rabu (25/10/2023). Kegiatan yang digelar program studi S2 Manajemen Pendidikan (MP), Fakultas Ilmu Pendidikan Universitas Negeri Surabaya (UNESA) ini merupakan agenda Pengabdian kepada Masyarakat (PKM) yang diselenggarakan oleh Prodi S2 MP.
Ketua pelaksana kegiatan PKM, Dr. Nunuk Hariyati, M.Pd. menyatakan bahwa instrumen supervisi sekolah penggerak menjadi perangkat penting dalam mendukung suksesnya kebijakan merdeka belajar yang digulirkan pemerintah utamanya dalam program Sekolah Penggerak.
“Workshop dengan topik supervisi ini menjadi kegiatan penting yang diperlukan dalam mendukung suksesnya program sekolah penggerak di Kabupaten lamongan. Kami sangat menerima kehadiran Dr. Nunuk dan tim dari Prodi S2 Manajemen Pendidikan. Kami percaya kegiatan ini menjadi penguat sekolah penggerak tingkat SMP yang ada di Kabupaten Lamongan terlebih Dr. Nunuk juga menjadi fasilitator sekolah penggerak tingkat SMP di Lamongan”. Kepala Dinas Pendidikan Kabupaten Lamongan dalam sambutannya yang dilanjutkan dengan penandatanganan MoU.
“Memang dalam pelaksanaan program sekolah penggerak, masih belum ada instrumen baku yang diberikan pemerintah dalam melaksanakan supervisi, melihat banyak kepala sekolah yang masih terkendala dalam melaksanakan supervisi, sehingga prodi S2 MP melaksanakan kegiatan pengabdian kepada masyarakat dengan mengusung topik Penguatan Kompetensi Pengawas, Kepala Sekolah, dan Komite Pembelajaran melalui workshop penyusunan Instrumen Supervisi Sekolah Penggerak. Harapannya bisa membantu baik pengawas sekolah, kepala sekolah, maupun komite pembelajaran dalam melaksanakan supervisi yang sesuai dengan kebutuhan”. Ujar Ketua Pelaksana PKM sekaligus Koordinator Program Studi S2 Manajemen Pendidikan ini.
Pelatihan yang dilaksanakan sebanyak 32 JP dengan menerapkan moda hybrid ini dilaksanakan selama 2 pekan dan diikuti oleh komite pembelajaran secara daring dan pengawas serta kepala sekolah secara luring. Sebanyak 7 Pengawas SMP dan 8 Kepala Sekolah Penggerak Tingkat SMP diajak untuk melakukan role play pelaksanaan supervisi yang kemudian dilanjutkan dengan diskusi dan menyusun instrumen supervisi bersama.
Pihaknya juga menyebutkan bahwa pelatihan ini menjadi wujud aksi nyata UNESA sebagai Perguruan Tinggi yang bertanggung jawab dalam mendukung pemerataan mutu pendidikan.
“Saya berharap kegiatan PKM sebagai salah satu Dharma Perguruan Tinggi dapat menjadi energi positif bagi seluruh Pengawas dan Kepala Sekolah serta Komite Pembelajaran sebagai garda terdepan dalam menyukseskan Implementasi Kurikulum Merdeka untuk dapat melaksanakan tugas dan perannya dengan langkah yang kreatif dan inovatif”, ujarnya.