Jawa TimurPeristiwa

Ngopi Bareng Awak Media, Pj Wali Kota Mojokerto Ali Kuncoro Siap Jalankan Program Baik Pemerintahan Sebelumnya

×

Ngopi Bareng Awak Media, Pj Wali Kota Mojokerto Ali Kuncoro Siap Jalankan Program Baik Pemerintahan Sebelumnya

Sebarkan artikel ini
ngopi bareng, Awak media, Ali Kuncoro
Pj Wali kota Mojokerto saat ngopi bareng dengan awak media

 

LenteraInspiratif.id | Mojokerto – Penjabat (Pj) Wali kota Mojokerto Mohammad Ali Kuncoro ajak wartawan Ngopi Bareng, Jum’at (15/12/2023). Kegiatan ini sebagai upaya menjalin komunikasi yang baik dengan elemen strategis pentahelix Kota Mojokerto.

Dalam acara yang berlangsung di Pendopo Sabha Kridatama, Rumah Rakyat itu, Ali Kuncoro didampingi Sekdakot Gaguk Tri Prasetyo, Kadis Infokom, Kabag Hukum Sekdakot Agus Triyatno.

Ali Kuncoro mendapatkan amanah untuk memimpin Kota Mojokerto dalam masa transisi, tepatnya hingga terpilihnya wali kota dalam Pilkada 2024. Dalam rentan waktu satu tahun itu, Ali Kuncoro mengaku akan melanjutkan program baik yang sudah dijalankan Ika Puspitasari selama memimpin Kota Mojokerto lima tahun terakhir.

“Kepemimpinan itu keberlanjutan, bukan mulai dari nol seperti di pom bensin. Apa yang baik akan diteruskan, apa yang kurang baik akan dievaluasi dan diperbaiki,” ucapnya.

Dalam menjalankan roda pemerintahan Kota Mojokerto, Ali Kuncoro bakal berkolaborasi dengan Sekdakot Gaguk Tri Prasetyo. Terlebih hubungan harmonis antara dirinya dengan sekdakot itu sudah terbangun jauh sebelum dirinya ditunjuk sebagai Pj Wali Kota Mojokerto, 10 Desember 2023 lalu.

“Saya dan Pak Gaguk insya Allah satu paket. Bagaimana membawa Mojokerto lebih baik dan kondusif,” cetus Ali Kuncoro.

Ali Kuncoro mengku sangat memahami peran media dalam mengawal arus demokrasi dan informasi kepada masyarakat. Oleh karenanya, netralitas seorang wartawan penting untuk tetap dijaga, terlebih di tahun-tahun politik.

“Saya berpesan, media harus netral, harus tetap berpihak pada kepentingan pemerintah dan masyarakat,” pesannya.

Ia meminta awak media bisa mengartikulasikan kepentingan pemerintah dan masyarakat secara baik. Sehingga input, kritik maupun saran yang disematkan harus bersifat konstruktif.

 

“Jangan sampai adu domba, kalau ada keluhan diskusikan. Bisa melalui Sekda. Kurangnya apa, disempurnakan,” pungkas Ali. (Roe)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *