Lenterainspiratif.id | Blitar – Seorang nenek di Blitar ditemukan tewas mengapung di dalam sumur tetangganya, korban yakni Jasad Muawanah (57), warga Kecamatan Wonodadi Kabupaten Blitar. Nenek tersebut diduga sengaja terjun ke sumur untuk mengakhiri hidupnya karena depresi, karena korban sudah sering melakukan aksi percobaan bunuh diri.
Jenazah korban ditemukan sekitar 00.45 WIB, sebelumnya keluarga korban sudah mencari-cari keberadaan korban sejak Selasa (13/7) pagi. Namun tidak juga ditemukan, menjelang malam keluarga yang mulai khawatir kemudian menceritakan hilangnya sang nenek ke tetangga lain dan pamong desa. Pencarian serentak menelusuri setiap sudut desa mulai mereka lakukan sejak pukul 21.00 WIB.
“Seorang saksi menceritakan, kalau Selasa dini hari itu terdengar suara orang menimba di sumur mereka. Tapi ketika mereka mendekati sumur, kok tidak ada orang. Karena situasi gelap, mereka tidak melongok ke dalam sumurnya,” jelas Kasi Penanggulangan Bencana Kebakaran Satpol PP Kab Blitar, Tedi Prasojo.
Mendengar keterangan tersebut, warga pun mencoba mencari ke dalam sumur saksi, dan benar saja tampak sesosok jasad mengambang dalam posisi tertelungkup di dalam sumur. Jasad korban bahkan sudah mulai mengeluarkan bau tidak sedap, warga pun pun melaporkan kejadian itu pihak kepolisian.
“Kami agak kesulitan mengevakuasi karena bibir sumur sempit. Tapi karena jasad sudah mengambang, ini yang agak memudahkan mengangkatnya ke atas. Kondisi sudah meninggal lebih dari 12 jam,” paparnya.
Proses evakuasi diiringi jerit tangis anak korban. Seakan mereka menyesali diri, karena tidak mampu mencegah ibunya bunuh diri berbuat nekat seperti itu. Jenazah langsung dimasukkan ke kantong dan dibawa ke rumah duka. Pemeriksaan terhadap tubuh korban, tidak ditemukan adanya luka akibat benda tumpul ataupun luka lainnya
Berdasarkan informasi yang dihimpun, nenek Muawanah sudah lama menderita penyakit lambung, ia sering mengeluhkan penyakitnya yang tak kunjung sembuh itu.
“Kemungkinan nenek ini depresi ya. Karena ternyata sudah dua kali pernah nekad mengakhiri hidup. Pertama pada Mei 2020 lalu menceburkan diri ke sumur. Kedua sekitar bulan Januari 2021 meminum pestisida. Namun kedua percobaan tersebut dapat digagalkan keluarganya,” ujar Kapolsek Wonodadi, AKP Wahyu Satrio Widodo. ( ji )